KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal I-2020 sebesar US$ 389,3 miliar. ULN Indonesia tersebut tumbuh 0,5% yoy, jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 7,8% yoy. Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN publik dan perlambatan pertumbuhan ULN swasta. Ekonom BNI Ryan Kiryanto menilai ke depan porsi utang luar negeri bisa tumbuh, terutama sebagai pembiayaan penanganan corona virus disease 2019 (Covid-19) pada kuartal II-2020.
Baca Juga: Utang luar negeri Indonesia di kuartal I 2020 melambat Adapun Catatan BI, ULN pemerintah mengalami penurunan pada akhir kuartal I-2020 tercatat sebesar US$ 181,0 miliar atau terkontraksi 3,6% yoy, berbalik dari kondisi kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,1% secara tahunan. Penurunan posisi ULN pemerintah tersebut antara lain dipengaruhi oleh arus modal keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pembayaran SBN yang telah jatuh tempo.