JAKARTA. Pemerintah tengah menggenjot perumusan revisi daftar rencana pinjaman atau hibah luar negeri jangka menengah (DRPHLN) atawa Blue Book 2015-2019. Saat ini, usulan tambahan proyek-proyek nasional yang akan dibiayai utang luar negeri rencananya akan mencapai US$ 15 miliar. Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, saat ini pihaknya masih mempertimbangkan usulan proyek-proyek dari kementerian/lembaga yang nantinya bisa dibiayai dengan pembiayaan luar negeri. "Mungkin itu dua bulan ini akan akan selesaikan proses revisinya," kata dia, Senin (15/4). Asal tahu saja, dalam Blue Book 2015-2019 terdapat 116 proyek pembangunan nasional senilai US$ 39,9 miliar yang akan mengandalkan pinjaman luar negeri. Belakangan, pemerintah berencana merevisi daftar tersebut dengan memasukkan proyek-proyek lain yang sedianya dibiayai oleh oleh APBN atau pinjaman dalam bentuk rupiah.
Utang luar negeri proyek nasional tambah US$ 15 M
JAKARTA. Pemerintah tengah menggenjot perumusan revisi daftar rencana pinjaman atau hibah luar negeri jangka menengah (DRPHLN) atawa Blue Book 2015-2019. Saat ini, usulan tambahan proyek-proyek nasional yang akan dibiayai utang luar negeri rencananya akan mencapai US$ 15 miliar. Sofyan Djalil, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, saat ini pihaknya masih mempertimbangkan usulan proyek-proyek dari kementerian/lembaga yang nantinya bisa dibiayai dengan pembiayaan luar negeri. "Mungkin itu dua bulan ini akan akan selesaikan proses revisinya," kata dia, Senin (15/4). Asal tahu saja, dalam Blue Book 2015-2019 terdapat 116 proyek pembangunan nasional senilai US$ 39,9 miliar yang akan mengandalkan pinjaman luar negeri. Belakangan, pemerintah berencana merevisi daftar tersebut dengan memasukkan proyek-proyek lain yang sedianya dibiayai oleh oleh APBN atau pinjaman dalam bentuk rupiah.