Utang Luar Negeri Swasta Mencapai US$ 40 Miliar



JAKARTA- Sepanjang tahun ini, total utang luar negeri yang telah ditarik oleh pihak swasta baik perbankan maupun non bank telah mencapai sekitar US$ 40 miliar. Sedangkan total utang luar negeri jangka pendek Indonesia yang telah jatuh tempo pada Oktober 2008, mencapai sekitar US$ 22 miliar. Namun dari total utang yang telah jatuh tempo tersebut, tidak seluruhnya harus langsung dibayarkan. Sebab, beberapa dari utang-utang tersebut masih bisa diperpanjang sesuai dengan struktur pinjamannya. Menurut Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom, rasio utang terhadap cadangan devisa (debt to reserve ratio) Indonesia masih lebih rendah bila dibandingkan dengan negara lainnya. "Memang rasio utang terhadap cadangan devisa masih tinggi, sebab penurunan cadangan devisa tidak diimbangi dengan pengurangan jumlah utang," kata Miranda. Miranda menegaskan bahwa penarikan utang luar negeri swasta tidak mengganggu cadangan devisa, karena utang luar negeri swasta tidak dijamin oleh pemerintah. Turunnya cadangan devisa terutama disebabkan oleh intervensi yang dilakukan oleh BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Sampai dengan akhir November 2008, cadangan devisa Indonesia telah tergerus menjadi sebesar US$ 50,18 miliar atau turun sebesar US$ 6,93 miliar dibandingkan posisi akhir September yang lalu. Untuk menurunkan rasio utang terhadap cadangan devisa, BI bersama dengan pemerintah akan menempuh berbagai cara di antaranya dengan memanfaatkan pinjaman bilateral atau fasilitas bilateral swap arrangement (BSA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: