Utang luar negeri swasta naik, pertanda apa?



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) swasta Indonesia di kuartal III 2021 makin membesar. ULN swasta pada  kuartal III 2021 meningkat 0,2% year on year (yoy) menjadi US$ 208,5 miliar.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, naiknya ULN swasta ini menjadi sinyal yang baik, menandakan adanya pemulihan ekonomi. Ia melihat, pihak swasta yang menarik ULN didominasi sektor pertambangan. Ini karena kondisi sektor pertambahan sedang meningkat.

“Sektor pertambangan meningkat, harganya juga naik, produksi naik, sehingga pihak swasta membutukan pembiayaan. Pembiayaan tersebut bisa dari penerbitan global corporate bond atau pinjaman luar negeri,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (15/11).


Baca Juga: Utang luar negeri swasta meningkat 0,2% pada kuartal III 2021

Namun, Josua mengingatkan, agar pihak swasta berhati-hati di tahun depan karena ada potensi kenaikan suku bunga global yang berdampak pada  kenaikan bunga utang korporasi dalam dollar. Jika bunga utang naik, maka beban korporasi juga akan bertambah.

Selain sektor pertambangan, Josua bilang, ada juga sektor pengolahan yang utang luar negerinya ke depan berpotensi meningkat. Ini karena pertumbuhan pada sektor ini dinilai paling cepat.

Selanjutnya: Tambah lagi, utang luar negeri RI tembus Rp 6.008 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat