JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalokasikan dividen tahun 2011 senilai US$ 32,26 juta. Jika menggunakan kurs US$ 1=Rp 9.200, nilai dividen BUMI mencapai sekitar Rp 296,79 miliar. Dividen itu setara 15% total laba bersih BUMI tahun 2011, yang senilai US$ 215,1 juta. "Tahun ini kami membagikan dividen Rp 14,31 per saham," ujar Direktur BUMI, Dileep Srivastava, Senin (21/5). BUMI akan membayarkan dividen pada akhir Juni 2012. Mengacu harga saham BUMI di Bursa Efek Indonesia, Senin (21/5), yakni Rp 1.660 per saham, dividend yield BUMI setara dengan 0,86%.
BUMI Plc, induk usaha BUMI, meraup dividen paling besar, yakni US$ 9,36 juta atau setara Rp 86,11 miliar. Di Bumi Plc, Grup Bakrie berbagi saham dengan PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) masing-masing memiliki 23,8% saham. Sedangkan pengusaha asal Inggris, Nathaniel Rothschild, memiliki sekitar 11% saham Bumi Plc. Per 29 Februari 2012, Bumi Plc menguasai 29% saham BUMI. Kemudian Citibank London S/A Glencore International memiliki 3,29%, diikuti Inventures Capital Pte Ltd yang menguasai 2,69%, serta JPMCB-Norges Bank memiliki 2,27% saham. Adapun porsi kepemilikan investor publik 62,57% saham. Dividend payout ratio BUMI di tahun 2011 lebih rendah daripada dividen tahun 2010. Kala itu, BUMI membagikan dividen setara 30% laba bersih tahun 2010 yang senilai US$ 266,05 juta. Dileep menjelaskan, penurunan porsi dividen BUMI lantaran perseroan ini sedang berfokus menyelesaikan utang. Jadi, sebagian besar keuntungan akan digunakan untuk menutup kewajibannya.
Analis AM Capital, Janson Nasrial, berpendapat, penurunan rasio dividen ini wajar, karena laba bersih BUMI menyusut. "Tetapi lebih baik BUMI tidak usah membagikan dividen, selesaikan dulu utang-utangnya," ujar dia. Beban bunga dan keuangan menjadi salah satu pemicu menyusutnya laba bersih BUMI di tahun lalu. Di periode itu, beban bunga dan keuangan BUMI tercatat US$ 660,68 juta, naik dari tahun sebelumnya US$ 659,71 juta. Samin Tan, Presiden Komisaris BUMI yang baru, mengatakan, prioritas saat ini adalah menurunkan eksposur utang, terutama utang ke China Investment Corp (CIC). Pengelola BUMI belum membeberkan sumber dana pelunasan utang tersebut. Samin Tan hanya menyatakan, penjualan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menjadi salah satu pilihannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri