KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang nasional Amerika Serikat terus meningkat dengan cepat, mencerminkan tingkat pengeluaran pemerintah yang sangat besar. Menurut data terbaru dari Departemen Keuangan AS, per 23 Januari 2025, utang nasional mencapai US$36,217 triliun, meskipun sedikit turun sekitar US$767 juta dibandingkan hari sebelumnya. Angka ini sangat kontras dengan kondisi empat dekade lalu, ketika utang nasional hanya sekitar US$907 miliar.
Peningkatan Utang dan Dampaknya pada Ekonomi
Para ekonom memperingatkan dampak buruk dari percepatan pengeluaran oleh Kongres dan Gedung Putih. Pembayaran bunga utang kini telah melampaui anggaran untuk Medicare dan pertahanan, menunjukkan tekanan fiskal yang semakin besar.- Peningkatan populasi lansia, yang membutuhkan lebih banyak pengeluaran untuk perawatan kesehatan.
- Kenaikan suku bunga, yang meningkatkan biaya pinjaman pemerintah.
Peringatan dari Lembaga Rating dan Pakar Ekonomi
Pada pertengahan tahun 2023, Fitch Ratings memberikan kejutan dengan menurunkan peringkat kredit jangka panjang AS dari AAA menjadi AA+. Keputusan ini diambil karena kekhawatiran atas memburuknya kondisi keuangan negara dan ketidakmampuan pemerintah untuk mengendalikan utang di tengah polarisasi politik yang tajam. Menurut Sean Snaith, seorang ekonom dari Universitas Florida Tengah, “Ini adalah peringatan keras bagi pemerintah AS untuk memperbaiki kondisi fiskal. Tidak mungkin terus-menerus menghabiskan triliunan dolar lebih banyak daripada pendapatan tanpa konsekuensi buruk.” Baca Juga: Donald Trump Cabut Kebijakan Bersejarah, Duka Bagi Pejuang Kesetaraan Pekerja!Faktor yang Mendorong Lonjakan Utang
Administrasi Presiden Joe Biden telah menyetujui pinjaman sekitar US$4,8 triliun sejak menjabat, termasuk:- US$1,85 triliun untuk program bantuan COVID-19 (American Rescue Plan).
- US$370 miliar untuk undang-undang infrastruktur bipartisan.
Biaya Bunga Utang yang Membengkak
Kenaikan suku bunga selama setahun terakhir telah memperbesar biaya layanan utang nasional. Komite untuk Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab (CRFB) memperkirakan pembayaran bunga utang akan meningkat pesat dalam tiga dekade mendatang:- Dari US$475 miliar pada tahun fiskal 2022 menjadi US$1,4 triliun pada 2032.
- Pada 2053, pembayaran bunga diproyeksikan mencapai US$5,4 triliun, lebih besar daripada semua pengeluaran lain, termasuk Jaminan Sosial, Medicare, dan Medicaid.