Utang pemerintah didominasi sektor keuangan & jasa



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru saja merilis Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) per Maret 2016. Pada periode tersebut, utang luar negeri pemerintah Indonesia sebesar US$ 146,16 miliar. Angka tersebut naik 30,01% jika dibandingkan posisi akhir 2011 sebesar US$ 112,43 miliar.

Menariknya, pertumbuhan utang pemerintah tersebut didorong oleh hanya dua sektor ekonomi. Sektor keuangan tumbuh 92,17% dan sektor jasa tumbuh 0,51%.

Total utang sektor keuangan tumbuh dari US$ 54,5 miliar menjadi US$ 104,72 miliar . Sedangkan utang luar negeri di bidang jasa tumbuh dari US$ 17,66 miliar menjadi US$ 17,75 miliar.


Sektor-sektor lainnya mengalami penurunan nilai utang. Sektor perdagangan turun paling dalam dengan 64,72%, disusul oleh industri pengolahan 61,78% dan pertambangan 43,64%. Sektor konstruksi dan bangunan juga turun 33,58%.

Sedangkan jika dihitung sejak akhir tahun 2015, total utang luar negeri pemerintah tumbuh 6,38%. Lagi-lagi sektor keuangan (7,63%) menjadi kontributor utama. Diikuti oleh transportasi dan komunikasi (6,88%), perdagangan (5,68%) dan industri pengolahan (5,27%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan