JAKARTA. Utang baru yang ditarik pemerintah dinilai tidak berdampak terhadap perekonomian, karena hanya digunakan untuk membayar utang lama yang jatuh tempo. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya menggunakan potensi sisa anggaran akhir tahun untuk menutup utang jatuh tempo dan tidak menarik utang baru. Demikian diungkapkan pengamat keuangan negara dari Koalisi Anti Utang Dani Setiawan. "Masalah defisit anggaran terus berulang setiap tahun, di mana realisasi lebih rendah dari yang direncanakan. Praktek semacam ini tentu semakin membebani perekonomian dengan utang-utang baru," tegasnya, Senin, (3/1). Pada 2010, realisasi defisit anggaran tercatat sebesar Rp 38,7 triliun atau 0,62 persen terhadap produk bruto (PDB). Jauh lebih rendah dibandingkan rencana dalam anggaran negara yang sebesar 133,7 triliun rupiah atau 2,1 persen terhadap PDB.
Utang pemerintah kurang berperan dalam perekonomian dalam negeri
JAKARTA. Utang baru yang ditarik pemerintah dinilai tidak berdampak terhadap perekonomian, karena hanya digunakan untuk membayar utang lama yang jatuh tempo. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya menggunakan potensi sisa anggaran akhir tahun untuk menutup utang jatuh tempo dan tidak menarik utang baru. Demikian diungkapkan pengamat keuangan negara dari Koalisi Anti Utang Dani Setiawan. "Masalah defisit anggaran terus berulang setiap tahun, di mana realisasi lebih rendah dari yang direncanakan. Praktek semacam ini tentu semakin membebani perekonomian dengan utang-utang baru," tegasnya, Senin, (3/1). Pada 2010, realisasi defisit anggaran tercatat sebesar Rp 38,7 triliun atau 0,62 persen terhadap produk bruto (PDB). Jauh lebih rendah dibandingkan rencana dalam anggaran negara yang sebesar 133,7 triliun rupiah atau 2,1 persen terhadap PDB.