JAKARTA. Salah satu faktor utama yang memperburuk kinerja keuangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) atau Merpati dalam beberapa tahun terakhir adalah jumlah hutang dan beban bunga yang yang sangat besar. Itu sebabnya, Direktur Keuangan Merpati, Robi Quento menyatakan, restrukturisasi atas hutang-hutang MNA merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan melalui skema-skema penyelesaian yang tidak terlalu memberatkan MNA, namun dapat memberikan kepastian bagi para kreditur atas pengembalian hutang-hutang tersebut.Saat ini, beban utang MNA mencapai Rp 3,1 triliun dan US$ 2,4 juta. Utang tersebut terdiri dari utang Mandatory sebesar US$ 2,4 juta dan Rp 476 miliar. Kemudian untuk utang dengan jaminan sebesar Rp 762,741 miliar dan utang tanpa jaminan sebesar Rp 1,8 triliun.Asal tahu saja, untuk restrukturisasi utang, Merpati membutuhkan hutang baru sebesar Rp 489,8 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Utang Perburuk Kinerja Merpati
JAKARTA. Salah satu faktor utama yang memperburuk kinerja keuangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) atau Merpati dalam beberapa tahun terakhir adalah jumlah hutang dan beban bunga yang yang sangat besar. Itu sebabnya, Direktur Keuangan Merpati, Robi Quento menyatakan, restrukturisasi atas hutang-hutang MNA merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan melalui skema-skema penyelesaian yang tidak terlalu memberatkan MNA, namun dapat memberikan kepastian bagi para kreditur atas pengembalian hutang-hutang tersebut.Saat ini, beban utang MNA mencapai Rp 3,1 triliun dan US$ 2,4 juta. Utang tersebut terdiri dari utang Mandatory sebesar US$ 2,4 juta dan Rp 476 miliar. Kemudian untuk utang dengan jaminan sebesar Rp 762,741 miliar dan utang tanpa jaminan sebesar Rp 1,8 triliun.Asal tahu saja, untuk restrukturisasi utang, Merpati membutuhkan hutang baru sebesar Rp 489,8 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News