Utilisasi produksi 90%, Sritex (SRIL) belum putuskan rencana penambahan kapasitas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utilitasi produksi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex pada setiap lini bisnisnya rata-rata sudah mencapai 90% dari kapasitas. Meskipun begitu, Corporate Secretary SRIL Welly Salam menuturkan, pihaknya belum memutuskan rencana penambahan kapasitas ke depan.

Menurut Welly, saat ini Sritex masih melihat perkembangan di pasar. "Kami masih membuka beberapa opsi. Kami bisa menambah kapasitas dengan membangun pabrik baru atau jika ada kesempatan di pasar, maka kami bisa akuisisi," ungkap Welly dalam acara Mengupas Tuntas PT Sri Rejeki Isman Tbk yang diadakan Samuel Sekuritas, Selasa (17/11).

Terlebih lagi, menurut dia masih ada ruang untuk memaksimalkan kapasitas yang ada. Pasalnya, dalam praktiknya, Sritex terkadang bisa menggunakan lebih dari 100% kapasitas dengan melakukan overtime.


Oleh karena itu, sejauh ini, rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) SRIL untuk tahun 2021 hanya sebesar US$ 55 juta atau setara Rp 797 miliar (asumsi kurs Rp 14.500 per dollar AS). Capex tersebut bakal digunakan untuk perawatan fasilitas produksi seperti mesin-mesin pabrik.

Baca Juga: Penjualan Ekspor Membaik, Kinerja Keuangan Sritex (SRIL) dan Trisula (TRIS) Ikut Naik

Sementara itu, dari segi kinerja, Sritex menargetkan penjualan pada tahun depan dapat tumbuh 5%-7% dibandingkan dengan realisasi penjualan 2020. "Akan tetapi, kami akan meninjau ulang proyeksi tersebut setelah tutup buku tahun ini" ucap Welly.

Sebagai gambaran, sepanjang periode Januari-September 2020, Sritex mencatatkan penjualan US$ 907,1 juta atau naik 13,82% dibanding periode sama tahun 2019 yang sebesar US$ 895,08 juta. Lini bisnis benang berkontribusi sebesar 39,7%, kain jadi 26,5%, pakaian jadi 27,5%, dan kain mentah 6,3%

Di tengah pandemi Covid-19 ini, Sritex juga memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa  masker nonmedis dan baju hazmat. Menurut Welly, sepanjang sembilan bulan pertama 2020 penjualan produk tersebut sudah mencapai US$ 60 juta atau berkontribusi lebih dari 6% terhadap total penjualan.

Baca Juga: Penjualan ekspor emiten tekstil membaik di kuartal III-2020, ini pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati