KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengaku cukup puas dengan kinerja industri keramik di tahun 2021 silam. Sebab, industri keramik mampu rebound di tengah pandemi Covid-19 yang ditandai dengan meningkatnya level utilisasi produksi nasional ke level 75% atau yang tertinggi sejak tahun 2015. Keberhasilan ini ditopang oleh kebijakan pemerintah terkait harga gas industri US$ 6 per MMBTU yang telah dirasakan manfaatnya, sehingga membantu industri keramik untuk meningkatkan daya saing dan menggairahkan kembali optimisme industri keramik dalam negeri. “Ini terlihat dari mulai adanya ekspansi baru selama tahun 2021 di mana terdapat penambahan kapasitas produksi sekitar 13 juta meter persegi dari kapasitas terpasang 538 juta meter persegi per tahun menjadi sekitar 551 juta meter persegi per tahun,” ungkap Ketua Umum Asaki Edy Suyanto dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (5/1).
Utilitas dan Produksi Industri Keramik Nasional Tumbuh Positif Sepanjang 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengaku cukup puas dengan kinerja industri keramik di tahun 2021 silam. Sebab, industri keramik mampu rebound di tengah pandemi Covid-19 yang ditandai dengan meningkatnya level utilisasi produksi nasional ke level 75% atau yang tertinggi sejak tahun 2015. Keberhasilan ini ditopang oleh kebijakan pemerintah terkait harga gas industri US$ 6 per MMBTU yang telah dirasakan manfaatnya, sehingga membantu industri keramik untuk meningkatkan daya saing dan menggairahkan kembali optimisme industri keramik dalam negeri. “Ini terlihat dari mulai adanya ekspansi baru selama tahun 2021 di mana terdapat penambahan kapasitas produksi sekitar 13 juta meter persegi dari kapasitas terpasang 538 juta meter persegi per tahun menjadi sekitar 551 juta meter persegi per tahun,” ungkap Ketua Umum Asaki Edy Suyanto dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (5/1).