JAKARTA. Modal Unit Usaha Syariah (UUS) PT Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida) bertambah. Sang induk, Bumida, telah menyuntikkan dana segar senilai Rp 2,5 miliar di akhir semester I 2009. Dus, modal UUS Bumida kini menjadi Rp 12,5 miliar. "Dengan dana ini, nilai modal kami sudah memenuhi ketetapan pemerintah," ujar Fahmi Basyah, Head of Syariah Department Asuransi Bumida.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39/2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, setiap UUS asuransi harus memiliki modal minimal Rp 12,5 miliar di akhir 2009. Masih menurut PP 39, UUS wajib menaikkan nilai modal dua kali lipat menjadi Rp 25 miliar di akhir 2010.

Fahmi mengakui, UUS Bumida belum menyiapkan rencana menambah modal agar memenuhi ketentuan yang berlaku tahun depan. "Yang penting sekarang memenuhi kewajiban tahun ini. Untuk tahun depan, kami baru menyusun rencana pada bulan Maret 2010," jelasnya.

Setelah urusan modal selesai, kini UUS Bumida berniat merevisi target kinerja. "Revisi ini terpaksa dilakukan karena kami tak lagi bisa menjual surety bond dan kontra bank garansi," kata Fahmi.

Pemerintah melarang UUS asuransi menjual kedua produk itu sejak semester pertama 2009 lalu. Ketika menyusun target penjualan di awal tahun, UUS Bumida menghitung pendapatan dari kedua produk tersebut. Setelah larangan penjualan terbit, UUS Bumida harus merevisi target. Sayangnya, Fahmi enggan menyebutkan hasil kinerja semester pertama tahun ini.

Pascapelarangan penjualan kedua produk, UUS Bumida berniat fokus ke produk asuransi kecelakaan. "Kami semakin gencar menjaring berbagai instansi, termasuk partai politik (parpol) sebagai mitra," ujar Fahmi. Kini, ada lima parpol yang menjadi nasabah UUS Bumida.

UUS Bumida juga memanfaatkan momen Lebaran untuk memasarkan asuransi kecelakaan. Target pasarnya adalah mereka yang ikut arus mudik. "Kami menjaring perusahaan angkutan sebagai mitra," ujar Fahmi.

Fahmi berharap, pendapatan premi UUS Bumida tahun ini tumbuh hingga 30%. Sekadar cacatan, sepanjang tahun lalu, UUS Bumida berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 13,16 miliar dan keuntungan Rp 2,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan