KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar perbankan syariah merupakan salah satu sektor di industri perbankan yang masih memiliki potensi untuk berkembang lebih luas. Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan total aset perbankan syariah masih bertumbuh positif di tengah pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia Tbk memiliki visi untuk memperbesar pangsa pasar perbankan syariah. Romy Buchari, Head Syariah Banking, Maybank Indonesia mengatakan akan terus melanjutkan strategi Shariah First melalui berbagai upaya. “Untuk memperluas penetrasi dan memberikan solusi-solusi unik bagi nasabah kami dan terus membangun lini bisnis UUS Maybank Indonesia yang mampu bersaing di kompetisi pasar perbankan serta dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional,” papar Romy dalam keterangan tertulis, Rabu (24/3).
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2020, UUS Maybank Indonesia dapat menyumbang sebesar 22,4% terhadap laba sebelum pajak Bank secara individu dan menyumbang 21,6% dari total aset Bank secara individu. Meskipun di tengah kondisi yang penuh tantangan, UUS Maybank Indonesia tetap mencatat pertumbuhan total aset yang sehat, mencapai Rp35,3 triliun pada Desember 2020 atau naik 8,1% dari Rp 32,6 triliun pada Desember 2019.
Baca Juga: Maybank kantongi peringkat idAAA dari Pefindo Sementara, total simpanan nasabah naik 7,8% menjadi Rp 27,4 triliun, didukung oleh pertumbuhan tabungan syariah sebesar 28,6%. Kualitas aset mengalami sedikit tekanan akibat Pandemi, seperti yang diperlihatkan dari tingkat
Non-Performing Financing (NPF) menjadi 3,2% (
gross) pada Desember 2020. Untuk meningkatkan penetrasi pasar, khususnya terkait jalur pemasaran dan distribusi, UUS Maybank Indonesia saat ini sudah mengoperasikan 18 Kantor Cabang Syariah termasuk yang belum lama ini, terdapat pembukaan dua kantor cabang syariah di Jambi dan di Malang, Jawa Timur yang sudah beroperasi sejak 15 Maret 2021 lalu. Di samping itu, Maybank Indonesia juga saat ini tengah menyelesaikan proses konversi kantor cabang di Banda Aceh untuk menjadi KC Syariah seiring penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah Nomor 11 tahun 2018 oleh Pemerintah Provinsi Aceh. KCS Banda Aceh ditargetkan untuk siap beroperasi pada 30 Maret 2021 mendatang. Sesuai rencana, hingga akhir tahun 2021 Maybank Indonesia akan mengoperasikan beberapa kantor cabang syariah baru lainnya. Dengan ini, produk-produk dan layanan UUS Maybank Indonesia bisa didapatkan melalui lebih dari 360 cabang dan kantor konvensional dan Syariah dari Maybank di Indonesia dan juga secara online melalui jaringan ATM, aplikasi Maybank M2U (untuk nasabah perorangan) dan M2E (nasabah korporasi). “Teknologi informasi kini sudah menjadi konstituen penting dalam kehidupan di era new normal. Hal ini menjadi perhatian khususnya bagi UUS Maybank Indonesia untuk meningkatkan penerapan digitalisasi guna mendorong pertumbuhan jumlah nasabah dan aset UUS Maybank Indonesia. Saat ini, produk simpanan berbasis syariah sudah tersedia melalui digital banking Maybank M2U memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk bisa mendapatkan
product experience dengan membuka tabungan dan deposito syariah secara online,” tambah Romy.
UUS Maybank Indonesia juga mencakup pembiayaan yang telah disalurkan pada sejumlah proyek strategis di bidang infrastruktur, pertambangan, transportasi udara, pengelolaan bandara. Seperti pada awal tahun lalu Maybank Indonesia membantu pemerintah dalam peluncuran Green Sukuk sebesar US$ 2,5 miliar, atau dalam membiayai pengadaan perdana untuk vaksin Covid-19 bersama PT Bio Farma melalui fasilitas omnibus facility sebesar US$ 185 juta atau setara Rp 2,68 triliun. UUS Maybank Indonesia juga menyediakan fasilitas Foreign Currency Hedging Islamic Banking yang mulai diperkenalkan ke pasar sejak awal 2020 dalam pembiayaan pada salah satu proyek infrastruktur. Selain di sektor Korporasi, UUS Maybank Indonesia juga terus mendukung pembiayaan di bidang UKM dan sektor Ritel. Di samping itu, ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia di awal tahun 2020, UUS Maybank Indonesia turut ambil bagian dalam meringankan dampak pandemi dengan menyalurkan Alat Pelindung Diri (APD) di berbagai Rumah Sakit yang tersebar di Indonesia, bantuan bahan pangan berupa sembako untuk masyarakat pra–sejahtera dan yatim dhuafa yang bersumber dari dana kebajikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi