Vaksin anak usia 3 tahun ke atas, epidemiolog: Perlu rekomendasi asosiasi terkait



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Emirat Arab sudah melakukan uji klinis fase 3 vaksin Sinopharm untuk anak-anak berusia 3-17 tahun. Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, jika sudah terdapat hasil riset vaksin Covid-19 bagi anak usia tersebut dari negara lain, maka, Indonesia dapat menggunakannya untuk rekomendasi vaksinasi anak di sini.

"Apakah ini perlu rekomendasi dulu dari ITAGI dan IDAI? Ya tentu pasti, tinggal rekomendasi saja dan merujuk pada hasil riset itu. Menurut saya ini, seperti Sinovac juga ada uji klinis juga untuk anak usia 3 tahun cuma kan belum keluar hasil ujinya," kata Dicky kepada Kontan.co.id, Kamis (12/8).

Dicky mengatakan dengan populasi anak-anak di dunia yang cukup tinggi termasuk di Indonesia, maka urgensi vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak di atas 3 tahun memang penting. Namun prioritas vaksinasi bagi lansia, warga dengan komorbid tetap harus dituntaskan.


Baca Juga: Varian Delta mengancam, pusat vaksinasi Filipina buka 24 jam!

"Kalau bicara mau capai ambang batas kekebalan komunitas, memerlukan banyak yang divaksinasi termasuk anak-anak. Jadi anak-anak memang harus divaksin ketika ini sudah ada uji klinis, sudah sampai 12 tahun dan di bawah itu, kemudian sudah ada bukti. Kenapa tidak? Tapi jangan lupa bahwa yang prioritas tetap harus dituntaskan," ungkapnya.

Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebut, untuk vaksinasi bagi anak usia 3 tahun ke atas masih akan menunggu rekomendasi dan kajian dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) .

"Kita tunggu kajian dan rekomendasi IDAI dan ITAGI lebih lanjut," ujar Nadia.

Selanjutnya: Malaysia longgarkan pembatasan Covid-19 untuk warga yang sudah divaksinasi penuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi