Vaksin AstraZeneca akan lebih mudah dapat persetujuan penggunaan darurat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia telah bekerja sama dengan produsen vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca dan Novavax. Indonesia mengamankan vaksin dari kedua produsen tersebut masing-masing 50 juta dosis. Kerja sama tersebut dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (Persero).

"Kemarin Bio Farma sudah menandatangani perjanjian pemesanan 50 juta vaksin dari Astrazeneca dan Novavax," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyaksikan kedatangan 1,8 juta dosis vaksin dari Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (31/12).

Hal tersebut juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga hadir dalam kesempatan tersebut. Pada pernyataannya Retno bilang vaksin AstraZeneca akan lebih mudah dalam mendapatkan persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).


Baca Juga: Meningkat, kini zona merah Covid-19 di Indonesia per 27/12 ada 76 daerah

Pasalnya vaksin asal Inggris tersebut telah mendapatkan EUA dari lembaga di Inggris. Lembaga tersebut merupakan salah satu dari 6 lembaga yang memiliki mekanisme sesuai dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

Nantinya BPOM dapat menggunakan dokumen milik lembaga Inggris tersebut. Dokumen itu akan menjadi referensi dalam memberikan EUA untuk penggunaan di Indonesia."Melalui mekanisme relience ini, proses penerbitan EUA atas vaksin AstraZeneca di Indonesia akan lebih mudah," terang Retno.

Retno menegaskan bahwa pemberian EUA akan memastikan aspek keamanan, kualitas, dan efektifitas vaksin terjaga. Setelah ada EUA pemerintah akan langsung menjalankan program vaksinasi.

Selanjutnya: Indonesia kembali datangkan 1,8 juta dosis vaksin corona dari Sinovac

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi