KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah memacu pelaksanaan vaksin Covid-19 booster. Hingga Maret 2022, vaksin Covid-19 booster menggunakan produk AstraZeneca. Sebelum suntik vaksin booster, mari mengenali efek samping dan efikasi vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca. Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, pemerintah memfokuskan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin Covid-19 AstraZeneca pada tiga bulan pertama tahun 2022. ''Untuk triwulan 1 tahun 2022 alokasi vaksin booster akan diutamakan untuk Vaksin AstraZeneca mengingat ketersediaan stok vaksin yang cukup banyak,'' kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi di kantor Kemenkes, Jakarta, (29/1). Sesuai dengan ketentuan, vaksin Covid-19 AstraZeneca dapat digunakan dengan interval 8 -12 minggu. Untuk mempercepat pencapaian dosis primer maka vaksin AstraZeneca diberikan dengan interval 8 minggu.
Pelaksanaan vaksinasi program dosis booster dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum tanpa menunggu target capaian 70% dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60%. Syarat penerima vaksin dosis lanjutan (booster) antara lain, pertama calon penerima vaksin menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK atau melalui aplikasi PeduliLindungi; kedua Berusia 18 tahun ke atas; dan ketiga telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Covid Internasional Keluar, Cara Cek & Download di PeduliLindungi Regimen dosis lanjutan (booster) yang diberikan pada triwulan pertama tahun 2022 yaitu untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml). Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna, separuh dosis (0,25 ml), bisa juga vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml), atau vaksin AstraZeneca, dosis penuh (0,5 ml). Satgas Covid-19 mencatat penambahan angka yang signifikan terdapat pada penerima vaksinasi ke-3 pada 30 Januri 2022 yaitu melebihi 2,8 juta orang per hari atau tepatnya 2.817.741 orang dengan kumulatifnya melebihi 4,2 juta orang atau 4.204.640 orang. Pada periode yang sama, jumlah penerima vaksin Covid-19 ke-1 bertambah 370.677 orang dengan totalnya melebihi 184 juta orang atau 184.557.715 orang. Sedangkan penerima vaksin Covid-19 dosis ke-2 bertambah 278.290 orang dan totalnya meningkat melebihi 128 juta orang atau angka tepatnya 128.005.763 orang. Sementara target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang. Efektifitas vaksin Covid-19 booster Astrazeneca Dilansir dari Kompas.com, hasil studi laboratorium Universitas Oxford pada 23 Desember 2021 menyebutkan suntikan homolog vaksin Covid-19 booster AstraZeneca efektif melawan varian Omicron. Studi tentang vaksin AstraZeneca menunjukkan bahwa setelah tiga dosis vaksin, tingkat penetralan terhadap Omicron secara luas mirip dengan yang melawan varian virus Delta setelah dua dosis. Perusahaan yang terdaftar di London itu mengatakan para peneliti di Universitas Oxford yang melakukan penelitian itu independen dari mereka yang mengerjakan vaksin Covid-19 dengan AstraZeneca. Mene Pangalos, kepala R&D biofarmasi AstraZeneca mengatakan setelah suntik vaksin Covid-19 booster tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan Omicron lebih tinggi dari pada antibodi orang yang telalh terinfeksi dan pulih dari Covid-19. Profil vaksin Covid-19 AstraZeneca Vaksin Covid-19 AstraZeneca merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca, perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional. Mengutip BPOM, vaksin AstraZeneca memperoleh izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 22 Februari 2021. Vaksin AstraZeneca didaftarkan ke Badan POM melalui 2 jalur, yaitu jalur bilateral oleh PT Astra Zeneca Indonesia dan jalur multilateral melalui mekanisme Covax Facility yang didaftarkan oleh PT Bio Farma.
- Evaluasi keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca
Berdasarkan data hasil uji klinik yang disampaikan, pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca 2 dosis dengan interval 4-12 minggu pada total 23.745 subjek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
- Evaluasi khasiat vaksin Covid-19 AstraZeneca
Pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca menunjukkan kemampuan yang baik dalam merangsang pembentukan antibodi, baik pada populasi dewasa maupun lanjut usia. Efikasi vaksin Efikasi vaksin dengan 2 dosis standar yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar 2 bulan menunjukkan efikasi sebesar 62,10 persen. Hasil ini sesuai dengan persyaratan efikasi untuk penerimaan emergensi yang ditetapkan oleh WHO, yaitu minimal efikasi 50%.
- Aspek mutu vaksin Covid-19 AstraZeneca
Badan POM melakukan evaluasi menyeluruh dari dokumen mutu yang disampaikan dengan hasil bahwa vaksin AstraZeneca secara umum telah memenuhi syarat. “Sebagaimana vaksin Covid-19 yang sebelumnya telah memperoleh EUA, sebelum produk siap untuk digunakan, Badan POM melakukan proses pelulusan produk (lot release) dan setelah diberikan pelulusan produk, maka vaksin tersebut siap untuk digunakan dalam program vaksinasi”, tambah Kepala Badan POM. Efek samping vaksin Covid-19 booster AstraZeneca Vaksin Covid-19 booster AstraZeneca dapat diberikan setengah dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi lengkap dan khusus untuk usia 18 tahun ke atas.
Booster AztraZeneca juga meningkatkan nilai titer antibodi IgG dari 1.792 menjadi 3.746. Efek samping paling umum dari vaksin Covid-19 booster Astrazeneca adalah:
- Nyeri pada bekas suntikan
- Tidak enak badan
- Merasa lelah
- Menggigil atau demam
- Sakit kepala
- Mual
- Nyeri sendi
Itulah informasi mengenai efek samping vaksin Covid-19 booster menggunakan AstraZeneca. Efek samping vaksin Covid-19 adalah hal wajar, tidak perlu ditakutkan. Mari mendapatkan vaksin Covid-19 booster jika sudah memenuhi syarat.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto