KONTAN.CO.ID - Vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai. Kick off vaksinasi sudah dimulai sejak tanggal 14 Desember 2021 lalu di beberapa daerah di Indonesia. Bersumber dari Instagram @kemenkes_ri, vaksinasi direncanakan dilakukan secara bertahap dengan sasaran sekitar 26,5 juta anak. Jenis vaksin Covid-19 yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun adalah Sinovac. Frekuensi vaksinasi sebanyak 2 kali dengan interval vaksin pertama dengan kedua minimal 28 hari.
Rekomendasi vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dari IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan rekomendasi tentang pemberian vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun (pemutakhiran 16 Desember 2021). Berikut ini poin-poin rekomendasi dari IDAI, dilansir dari situs resminya. Vaksin COvid-19 diberikan secara intramuskular dengan dosis 3 microgram (0,5 ml) sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu 4 minggu. Anak dengan penyakit komorbid seperti kondisi kronis yang stabil mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi bila menderita infeksi Covid-19, oleh karena itu anak-anak ini bisa diberikan imunisasi setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang merawatnya. Anak yang menderita Covid-19 derajat berat atau MIS-C (Multi System Inflammatory Syndrome in Children) maka pemberian vaksinasi Covid-19 ditunda 3 bulan, sedangkan untuk derajat ringan-sedang ditunda 1 bulan. Anak berkebutuhan khusus, anak dengan gangguan perkembangan dan perilaku, anak di panti asuhan/perlindungan perlu mendapat vaksinasi Covid-19 dan perlu pendekatan khusus untuk pelaksanaan pemberian vaksinasinya.- Defisiensi imun primer,
- Penyakit autoimun tidak terkontrol.
- Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi.
- Demam 37,50 derajat Celcius atau lebih.
- Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital belum terkendali.
- Diabetes melitus belum terkendali, insufisiensi adrenal seperti HAK (Hiperplasia Adrenal Kongenital), penyakit Addison.
- Gangguan perdarahan seperti hemofilia.
- Pasien transplantasi hati dan ginjal.
- Reaksi alergi berat seperti sesak napas, urtikaria general.
- Reaksi anafilaksis karena komponen vaksin pada pemberian vaksinasi sebelumnya.
- Penyakit Sindrom Guillain-Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.
- Sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.
- Dalam 1 minggu terakhir dirawat di rumah sakit, atau mengalami kegawatan seperti sesak napas, kejang, tidak sadar, berdebar-debar, perdarahan, hipertensi, tremor hebat.