Vaksin Covid-19 Sputnik asal Rusia kini cukup sekali suntik



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) mengatakan pada hari Kamis (6/5/2021), pemerintah Rusia telah mengesahkan versi Sputnik Light sekali pakai dari vaksin Covid-19 untuk digunakan. Ini merupakan sebuah langkah yang dapat membantu pasokan vaksin untuk negara-negara dengan tingkat infeksi virus corona yang tinggi.

Melansir Reuters, dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, vaksin versi light, yang menurut RDIF 79,4% efektif melawan Covid-19 dan harganya di bawah US$ 10 per dosis, telah dialokasikan untuk ekspor dan dapat meningkatkan jumlah orang dengan kekebalan parsial. 

Salah satu kegunaan potensial utamanya adalah sebagai vaksin yang dapat dikirim ke negara yang menghadapi wabah akut yang perlu segera ditangani.


"Vaksin Sputnik Light dosis tunggal menunjukkan kemanjuran 79,4% menurut data yang dianalisis yang diambil dari 28 hari setelah injeksi diberikan sebagai bagian dari program vaksinasi massal Rusia antara 5 Desember 2020 dan 15 April 2021," kata RDIF dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Vaksin Sputnik V dari Rusia disebut ampuh mengatasi varian virus corona India

Uji klinis Fase III yang melibatkan 7.000 orang sedang berlangsung di Rusia, Uni Emirat Arab, Ghana dan negara-negara lain, kata RDIF. Hasil sementara diharapkan akan keluar pada akhir bulan ini.

Menurut pihak berwenang, sekitar 8 juta orang Rusia sejauh ini telah sepenuhnya diinokulasi dengan Sputnik V dua dosis andalan, dinamai sesuai dengan satelit era Soviet.

Ilmuwan Rusia bulan lalu mengatakan Sputnik V 97,6% efektif melawan Covid-19 dalam penilaian "dunia nyata" berdasarkan data dari 3,8 juta orang.

Baca Juga: India setujui penggunaan vaksin Sputnik V Covid-19 buatan Rusia

Laju vaksinasi yang lebih lambat di Rusia dibandingkan dengan negara lain dengan vaksin yang diproduksi di dalam negeri telah menimbulkan pertanyaan tentang niat ekspor negara tersebut dari beberapa pejabat Eropa. Badan Obat Eropa belum menyetujui suntikan itu. Sementara, Austria pada Selasa mengatakan hanya akan membeli Sputnik V setelah mendapat persetujuan EMA. 

"Rejimen dosis tunggal memecahkan tantangan imunisasi kelompok besar dalam waktu yang lebih singkat, yang sangat penting selama fase akut penyebaran virus corona, mencapai kekebalan kelompok lebih cepat," kata kepala RDIF, Kirill Dmitriev.

Dia menambahkan bahwa vaksin Sputnik V dua dosis akan tetap menjadi sumber utama vaksinasi di Rusia.

Selanjutnya: Vaksin Covid-19 Rusia dipastikan aman untuk penderita diabetes dan penyakit jantung

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie