KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menggenjot program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Salah satunya adalah lewat program vaksinasi gotong royong yang ditujukan bagi para pelaku usaha dan karyawan perusahaan. Teranyar, pemerintah telah mendatangkan 500.000 dosis vaksin Sinopharm untuk memvaksin para karyawan. Namun, pro-kontra terus menyelimuti rencana pemerintah terkait program vaksin gotong royong. Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia Dicky Budiman menyangsikan keberadaan vaksin gotong royong. Menurut dia, walaupun punya tujuan untuk menciptakan proteksi, vaksin gotong royong bisa dibilang di luar kebiasaan program vaksinasi yang berpatokan pada public health. “Sebenarnya, dari sisi strategi, dengan alasan apapun, (vaksin gotong royong) tidak tepat. Karena ada potensi timbulnya diskriminasi, dan kesan perbedaan kelas, yakni kelompok tertentu dapat, kelompok lainnya tidak,” kata Dicky kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5).
Vaksin gotong royong, pemerintah dinilai sebaiknya utamakan kelompok prioritas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menggenjot program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Salah satunya adalah lewat program vaksinasi gotong royong yang ditujukan bagi para pelaku usaha dan karyawan perusahaan. Teranyar, pemerintah telah mendatangkan 500.000 dosis vaksin Sinopharm untuk memvaksin para karyawan. Namun, pro-kontra terus menyelimuti rencana pemerintah terkait program vaksin gotong royong. Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia Dicky Budiman menyangsikan keberadaan vaksin gotong royong. Menurut dia, walaupun punya tujuan untuk menciptakan proteksi, vaksin gotong royong bisa dibilang di luar kebiasaan program vaksinasi yang berpatokan pada public health. “Sebenarnya, dari sisi strategi, dengan alasan apapun, (vaksin gotong royong) tidak tepat. Karena ada potensi timbulnya diskriminasi, dan kesan perbedaan kelas, yakni kelompok tertentu dapat, kelompok lainnya tidak,” kata Dicky kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5).