Vaksin Sinovac tiba di Indonesia, rupiah bergerak stabil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedatangan vaksin corona dari Sinovac di Indonesia berpotensi menjaga kestabilan kurs rupiah dengan kecenderungan bergerak menguat. 

Senin (7/12), kurs rupiah di pasar spot ditutup stagnan di Rp 14.105 per dolar AS. Sementara, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia tercatat menguat 0,33% ke Rp 14.135 per dolar AS. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan pergerakan rupiah sore ini dalam mode konsolidasi, tidak menguat juga belum melemah. Kondisi tersebut terjadi karena jumlah kasus positif corona masih menanjak. Disamping itu muncul harapan dari vaksin Sinovac yang sampai di Indonesia sebanyak 1,2 juta dosis. 


Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menambahkan sentimen positif bagi rupiah juga datang dari komitmen Jepang untuk melakukan investasi untuk pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. 

Baca Juga: Berbalik arah, rupiah ditutup ke level Rp 14.105 per dolar AS pada hari ini (7/12)

Sutopo melihat kesiapan pemerintah dalam menangani Covid-19 agaknya bisa mempertahankan kurs rupiah dalam posisi stagnan. Maklum, rupiah belum bisa menguat tajam meski pelemahan dollar AS terus berlanjut. 

Namun, beberapa indikator ekonomi menunjukkan adanya pemulihan secara bertahap dan cenderung memberi sentimen positif bagi rupiah. 

Sementara David menilai laju penguatan rupiah masih dibayangi oleh kekhawatiran pandemi karena PSBB kembali diperpanjang dan beberapa rumah sakit mulai penuh. 

David memproyeksikan rupiah di Selasa (8/12) berada di Rp 14.090 per dolar AS-Rp 14.150 per dolar AS. Sementara, Sutopo memproyeksikan kurs rupiah masih akan bertahan di atas Rp 14.000 per dolar AS. 

Sementara, proyeksi rupiah untuk besok ada di kisaran Rp 14.100 per dolar AS-Rp 14.250 per dolar AS. 

Selanjutnya: Perkasa, rupiah Jisdor menguat 0,33% ke Rp 14.135 per dolar AS pada Senin (7/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi