JAKARTA. Imunisasi atau vaksinasi di Indonesia sejatinya bukan hal baru. Bila Anda ingat, di masa kejayaan Pos Layanan Terpadu (Posyandu), imunisasi begitu digalakkan di masyarakat. Namun, pasca reformasi, gaung Posyandu sedikit berkurang. Berbarengan dengan itu, di masyarakat muncul beragam pemikiran tentang pro kontra vaksinasi atau imunisasi. Ada kalangan yang menilai imunisasi atau vaksinasi hanyalah mencari gara-gara karena tubuh anak dimasukkan virus. Benarkah demikian? Johannes Ridwan, dokter anak yang berpraktik di Serpong, Tangerang, menjelaskan, vaksinasi merupakan suatu langkah pemberian virus ke dalam tubuh untuk menciptakan kekebalan. Namun, virus itu sudah dilemahkan sehingga tubuh bisa membangun kekebalan apabila kelak virus yang sama hendak menyerang. "Memang tidak ada jaminan 100% bakal kebal, tapi ikhtiar pencegahan masih lebih baik daripada upaya kuratif atau menyembuhkan setelah terserang virus," jelas dia kepada Tabloid KONTAN, Jumat siang (15/4).
Vaksinasi itu ibarat berinvestasi
JAKARTA. Imunisasi atau vaksinasi di Indonesia sejatinya bukan hal baru. Bila Anda ingat, di masa kejayaan Pos Layanan Terpadu (Posyandu), imunisasi begitu digalakkan di masyarakat. Namun, pasca reformasi, gaung Posyandu sedikit berkurang. Berbarengan dengan itu, di masyarakat muncul beragam pemikiran tentang pro kontra vaksinasi atau imunisasi. Ada kalangan yang menilai imunisasi atau vaksinasi hanyalah mencari gara-gara karena tubuh anak dimasukkan virus. Benarkah demikian? Johannes Ridwan, dokter anak yang berpraktik di Serpong, Tangerang, menjelaskan, vaksinasi merupakan suatu langkah pemberian virus ke dalam tubuh untuk menciptakan kekebalan. Namun, virus itu sudah dilemahkan sehingga tubuh bisa membangun kekebalan apabila kelak virus yang sama hendak menyerang. "Memang tidak ada jaminan 100% bakal kebal, tapi ikhtiar pencegahan masih lebih baik daripada upaya kuratif atau menyembuhkan setelah terserang virus," jelas dia kepada Tabloid KONTAN, Jumat siang (15/4).