Vaksinasi tahap kedua harus dibarengi kepatuhan Prokes agar sukses



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Vaksinasi kepada pedagang pasar telah dilakukan pertama kali di DKI Jakarta di Pasar Tanah Abang pada Rabu 17 Februari 2021. Vaksinasi bagi pedagang pasar menandai program vaksinasi tahap kedua yang menyasar pedagang pasar, pegawai sektor pariwisata, lanjut usia, petugas pelayan transportasi publik, anggota TNI dan Polri, guru, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai daerah, atlit, dan jurnalis.

Arief Nasrudin, Direktur Utama PD Pasar Jaya mengatakan, pihkanya mendukung  program pemerintah yang sangat cepat membaca agar ekonomi kita pulih. " Minat pedagang muncul luar biasa menjelang satu hari sebelum pelaksanaan vaksinasi di Tanah Abang. Sehingga target hari pertama mencapai 1.400 pedagang yang sudah divaksin, dan hari kedua juga 1.400 pedagang, jadi kini total sudah 2.800 pedagang yang sudah divaksinasi,” katanya dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (19/2).

Tidak berhenti di Tanah Abang, PD Pasar Jaya akan bergerak cepat melakukan vaksinasi ke pasar-pasar lainnya. Perusahaan ini bersama Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan berencana melakukan vaksinasi di Jakarta Pusat, Timur, Barat, Utara dan Selatan sampai masuk ke pasar besar dan pasar kecil.  Saat ini, pedagang dinpasar-pasar tersebut tengah didata sehingga tidak salah dalam pelaksanaannya nanti.


Manfaat vaksinasi ini dilihat oleh Arief Nasrudin akan mampu menciptakan kepercayaan bagi pelaku ekonomi. Ia berharap ekonomi mulai bergeliat setelah vaksinasi dilakukan di seluruh pasar. Dengan begitu, pemerintah bisa mengakselerasi vaksinasi ke sektor lain agar pertumbuhan ekonominya mulai membaik.

Sementara Falla Adinda Tim Penanganan COVID-19 mengatakan, langkah pemerintah untuk memvaksinasi pedagang pasar di tahap kedua sudah tepat karena pasar merupakan tempat paling berisiko. 

Baca Juga: Hanya dengan satu dosis, vaksin virus corona Pfizer diklaim memiliki efektivitas 85%

Setelah pedagang pasar, sektor yang berisiko lainnya adalah sektor perhotelan dan restoran, lalu petugas pelayanan publik, artinya Indonesia punya prioritas tersendiri, tinggal bagaimana masyarakat tetap menjaga keinginan mereka untuk divaksin dan menjalankan protokol kesehatan.

Falla menekankan agar masyarakat tetap menjalankan Protokol kesehatan meskipun sudah mendapatkan vaksinasi.

“Ketika bicara vaksinasi memang bicara efektivitas dan efikasi (kemanjuran) vaksin. Angka efikasi vaksin Sinovac yang dikeluarkan Badan POM menunjukkan 65,5%, angka ini cukup baik, tetapi ada kemungkinan kecil kita bisa terinfeksi namun dengan gejala ringan, itulah kenapa kita dihimbau setelah vaksinasi harus tetap menjalankan protokol kesehatan,” jelas Falla.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga menanggapi positif langkah Kementerian Kesehatan untuk memasukkan sektor pariwisata sebagai penerima vaksin Covid-19 tahap kedua.

Maulana Yusran, Sekretaris Jenderal PHRI pada kesempatan yang sama juga menyampaikan, akan ada 121.485 tenaga kerja yang akan menerima vaksin tahap kedua nantinya dari 1.549 perusahaan yang ada di seluruh Indonesia. Data tersebut diperoleh setelah adanya penyesuaian dengan Kemenkes. 

Dalam memgumpulkan data para pekerja di sektor tersebut, PHRI mendapati respon beragam tetapi sebagian besar pekerja sangat antusias.

Seperti halnya kelompok pedagang pasar, PHRI juga menyuarakan pandangan serupa, “kami berharap setelah vaksinasi, sektor pariwisata bisa bergerak kembali. Selama 12 bulan selama pandemi berlangsung, hotel dan restoran memang agak kesulitan beroperasi,” lanjut Maulana.

Selanjutnya: Rasio kasus positif corona 18%, upaya pemutusan laju penularan harus gencar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .