Vaksinasi tahap tiga di DKI, diprioritaskan ke RW dengan transmisi lokal varian baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DKI Jakarta mengawali pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga yang menyasar masyarakat umum. Vaksinasi yang sudah dilakukan sejak 5 Mei lalu ini sudah diberikan kepada sekitar 142.000 warga.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat rentan yang berada di kawasan kumuh. Atas dasar itu, maka dilakukan tindak lanjut dengan pemetaan dari masyarakat rentan yang dibagi menjadi tiga zona.

Zona pertama adalah 445 Rukun Warga (RW) yang sedang proses prioritas untuk penataan pemukiman yang tertuang dalam Pergub Nomor 90 tahun 2018. Zona kedua, Ngabila memaparkan diprioritaskan di RW yang merupakan tempat transmisi lokal dari varian mutasi virus Covid-19.


"Ketiga adalah wilayah PPKM mikro yang merupakan zonasi merah dan juga orange, zona kuning dan hijau belum," kata Ngabila dalam Dialog Produktif Virtual yang disiarkan oleh Forum Merdeka Barat 9, Selasa (18/5).

Baca Juga: Vaksinasi tahap tiga dimulai, menyasar masyarakat rentan di wilayah zona merah

Untuk detil alokasi sasaran dan juga target Ngabila menyebut masih menunggu arahan dari Pemerintah Pusat. Namun sejak 5 Mei kemarin sudah ada 142.000 warga yang mendapatkan vaksinasi.

"Untuk masyarakat rentan itu kami sudah memulai, dan saat ini sudah dilakukan vaksinasi sekitar dari tanggal 5 Mei sampai dengan sekarang itu sekitar 142.000. Jadi memang sudah cukup banyak juga yang dilakukan vaksinasi di kawasan masyarakat rentan," imbuhnya.

Nabila bilang, pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga pada tiga zona yang sudah dipetakan berjalan dengan lancar. Ia menekankan masyarakat tetap perlu menerapkan protokol kesehatan meski sudah mendapatkan vaksinasi.

"Penerimaan dari masyarakat di 3 lokasi masyarakat rentan tersebut sangat baik dan Alhamdulillah bisa dijalankan dengan lancar. Tentunya vaksinasi saja tidak cukup kita juga tetap harus memperhatikan yang paling penting adalah 5M, kami juga sama-sama beserta jajaran lintas sektor terus menguatkan di level sampai dengan RT/RW agar tetap 5M ini yang utama dan dibarengi dengan vaksinasi," ujarnya.

Selanjutnya: Vaksinasi gotong royong diyakini bakal gairahkan investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi