JAKARTA. Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sudah berlaku sejak awal tahun ini. Namun, belum semua hasil ekspor masuk ke sistem perbankan Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat, eksportir komoditas banyak yang belum mengirimkan dana mereka ke perbankan domestik. Direktur Eksekutif Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter BI, Hendy Sulistiowaty mengatakan, devisa yang belum kembali kebanyakan milik eksportir agribisnis seperti kelapa sawit, karet kakao dan batubara. Hal ini karena pengiriman barang berlangsung bertahap dan tagihan belum jatuh tempo. Devisa hasil ekspor produk otomotif dan elektronik juga banyak yang belum kembali ke negeri ini. BI menduga, penyebabnya, mekanisme transaksi menggunakan skema netting. Netting adalah transaksi jual beli bahan baku dan produk jadi antara induk usaha di suatu negara dengan anak usahanya di Indonesia. Dalam transaksi ini, yang dibayar hanya kelebihan tagihan, bukan keseluruhan utang.
Valas komoditas betah parkir di luar negeri
JAKARTA. Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sudah berlaku sejak awal tahun ini. Namun, belum semua hasil ekspor masuk ke sistem perbankan Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat, eksportir komoditas banyak yang belum mengirimkan dana mereka ke perbankan domestik. Direktur Eksekutif Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter BI, Hendy Sulistiowaty mengatakan, devisa yang belum kembali kebanyakan milik eksportir agribisnis seperti kelapa sawit, karet kakao dan batubara. Hal ini karena pengiriman barang berlangsung bertahap dan tagihan belum jatuh tempo. Devisa hasil ekspor produk otomotif dan elektronik juga banyak yang belum kembali ke negeri ini. BI menduga, penyebabnya, mekanisme transaksi menggunakan skema netting. Netting adalah transaksi jual beli bahan baku dan produk jadi antara induk usaha di suatu negara dengan anak usahanya di Indonesia. Dalam transaksi ini, yang dibayar hanya kelebihan tagihan, bukan keseluruhan utang.