JAKARTA. Gonjang-ganjing pergerakan rupiah memang tak bisa dianggap sepele. Perbankan sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis likuiditas harus memiliki strategi yang jitu agar tak goyah. Pinjaman ke pihak asing pun jadi alternatif usaha. Salah satu bank yang menempuh cara itu adalah PT Bank mandiri Tbk (BMRI). Meski menjadi bank dengan aset paling besar di tanah air, masalah likuiditas juga menjadi hal yang paling penting bagi Mandiri. Buktinya, bank yang memiliki kode saham BMRI ini berencana meminjam valuta asing dari tiga bank asing. Nilai pinjaman itu jika di-rupiahkan setara dengan Rp 3 triliun. "Masih dalam proses, kami upayakan 1-2 bulan lagi bisa closing untuk kredit valas baru," ujar Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansyuri, Kamis (30/5).
Valas mengering, Bank Mandiri pinjam ke bank asing
JAKARTA. Gonjang-ganjing pergerakan rupiah memang tak bisa dianggap sepele. Perbankan sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis likuiditas harus memiliki strategi yang jitu agar tak goyah. Pinjaman ke pihak asing pun jadi alternatif usaha. Salah satu bank yang menempuh cara itu adalah PT Bank mandiri Tbk (BMRI). Meski menjadi bank dengan aset paling besar di tanah air, masalah likuiditas juga menjadi hal yang paling penting bagi Mandiri. Buktinya, bank yang memiliki kode saham BMRI ini berencana meminjam valuta asing dari tiga bank asing. Nilai pinjaman itu jika di-rupiahkan setara dengan Rp 3 triliun. "Masih dalam proses, kami upayakan 1-2 bulan lagi bisa closing untuk kredit valas baru," ujar Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansyuri, Kamis (30/5).