KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga nikel mendorong PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melanjutkan proyek yang tertunda. Salah satunya, rencana pembangunan di sekitar wilayah eksplorasi nikel Bahodopi, Sulawesi Selatan dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Dalam catatan manajemen INCO, konsensus analis menyebutkan harga nikel tahun ini akan bergerak di kisaran US$ 12.000 per ton. Artinya, akan ada kenaikan harga nikel sebesar 20% dari harga rata-rata pada 2017. "Saat harga nikel turun dua dan tiga tahun terakhir, banyak proyek yang ditunda," tutur Direktur Keuangan INCO Febriany Eddy kepada KONTAN, belum lama ini. Nah, saat harga nikel membaik pada tahun ini, tak menutup kemungkinan emiten tersebut akan melanjutkan proyek-proyek yang tertunda.
Vale Indonesia akan menggandeng investor strategis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga nikel mendorong PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melanjutkan proyek yang tertunda. Salah satunya, rencana pembangunan di sekitar wilayah eksplorasi nikel Bahodopi, Sulawesi Selatan dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Dalam catatan manajemen INCO, konsensus analis menyebutkan harga nikel tahun ini akan bergerak di kisaran US$ 12.000 per ton. Artinya, akan ada kenaikan harga nikel sebesar 20% dari harga rata-rata pada 2017. "Saat harga nikel turun dua dan tiga tahun terakhir, banyak proyek yang ditunda," tutur Direktur Keuangan INCO Febriany Eddy kepada KONTAN, belum lama ini. Nah, saat harga nikel membaik pada tahun ini, tak menutup kemungkinan emiten tersebut akan melanjutkan proyek-proyek yang tertunda.