Vale Indonesia (INCO) maksimalkan strategi efisiensi demi capai target 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang penutupan tahun, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pasang strategi untuk menjaga kinerja. Salah satunya dengan pengendalian efisiensi biaya.

"Ini karena harga jual kami, mengikuti harga nikel dunia yang tidak bisa kami kontrol," kata Direktur Keuangan INCO Febriany Eddy kepada Kontan, Kamis (25/10).

Langkah efisiensi juga tercermin dari capaian laba perusahaan itu yang tumbuh 14,15% di kuartal III 2018 menjadi US$ 25,8 juta dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya US$ 22,6 juta. Sedangkan untuk jumlah pendapatan cenderung sama dari US$ 204,2 juta di kuartal II 2018, menjadi US$ 205 di kuartal III 2018.

"Dengan pendapatan yang relatif sama, laba meningkat sekitar 15%. Maka bisa disimpulkan bahwa itu karena efisiensi biaya, apalagi harga minyak tercatat naik 13% di kuartal III 2018," jelasnya.

Febri meyakinkan, dengan kenaikan harga minyak tersebut yang notabenenya merupakan komponen terbesar biaya perusahaan itu, INCO masih bisa menjaga biaya produksi tetap rendah. "Hal ini dapat dicapai lewat konsistensi strategi pengendalian biaya kami," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan INCO tersebut menjelaskan adanya capaian pendapatan yang relatif stagnan di kuartal III 2018, akibat volume produksi yang sedikit lebih rendah, dikompensasi dengan kenaikan harga.

Menyikapi kondisi yang ada, ke depan Vale Indonesia memasang strategi untuk terus mengedepankan pengendalian biaya. Mengingat, harga jual produknya sangat bergantung pada harga nikel dunia.

Selain pengendalian biaya, emiten itu juga akan mengedepankan sustainability, dengan selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan. Termasuk juga melakukan pemeliharaan standar lingkungan yang terbaik dan menerapkan praktek good corporate governance.

"Artinya dalam pengendalian biaya, kami tidak akan mengorbankan nilai sustainability," tandasnya.

Sebagai informasi, baru baru ini INCO memangkas target produksinya dari 77.000 metrik ton menjadi 75.000 metrik ton. Hingga akhir September 2018, realisasi produksi mencapai 72,30% atau 54.227 metrik ton.

Artinya, di kuartal IV 2018, Vale perlu memproduksi 20.773 metrik ton untuk mencapai target produksi 2018. Sementara di kuartal I 2018 INCO tercatat memproduksi 17.141 metrik ton, kuartal kedua 2018 sebanyak 18.893 metrik ton dan kuartal ketiga 2018 yakni 18.193 metrik ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia