Vale Indonesia (INCO) Menargetkan Proyek Smelter Pomalaa Segera Berjalan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menargetkan proyek smelter Pomalaa di Sulawesi Tenggara dapat segera mencapai tahapan penting.

Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy mengungkapkan, ditetapkannya proyek Pomalaa dan Bahodopi sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) menandakan bahwa kedua proyek memiliki nilai strategis.

"Kami ingin fokus mengerjakan semua pekerjaan rumah kita, semua kewajiban," ungkap Febriany, Selasa (6/9).

Senada, Presiden Komisaris Vale Indonesia Dashnee Naidoo mengungkapkan harapannya untuk percepatan pelaksanaan proyek. Sementara itu, Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto optimistis Proyek Pomalaa dapat segera terlaksana.

Baca Juga: Investasi US$ 2,1 Miliar, Begini Detail Proyek Smelter Bahodopi Milik Vale Indonesia

Bahkan, proyek Pomalaa diharapkan dapat berlangsung bersamaan dengan Smelter Bahodopi yang telah menandatangani perjanjian investasi dengan partner.

"Mudah-mudahan untuk Pomalaa secara jadwal tidak akan beda jauh dengan Bahodopi. Pomalaa mungkin relatif lebih sederhana dibandingkan Bahodopi dalam hal negosiasi dengan partner," kata Bernardus.

Bernardus melanjutkan, Proyek Pomalaa dapat beroperasi juga pada akhir tahun 2025 seperti Proyek Bahodopi.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Mulai Garap Smelter Bahodopi dengan Investasi US$ 2,1 Miliar

Vale Indonesia bakal menggarap fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa untuk menghasilkan Produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan potensi kapasitas produksi hingga mencapai 120.000 metrik ton nikel per tahun.

Dalam Proyek Pomalaa, Vale Indonesia telah menandatangani Perjanjian Kerangka Kerjasama atau Framework Cooperation Agreement (FCA) dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati