KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (
INCO) optimistis dapat mengejar target produksi nikel hingga tutup tahun ini. Memang, capaian produksi Vale Indonesia di semester pertama 2021 tertinggal sekitar 2,7% dibandingkan target semester pertama. Tapi Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto menyebutkan saat ini sudah menyelesaikan semua rencana pemeliharaan pabrik sehingga diharapkan kegiatan operasi akan berjalan baik sampai akhir tahun. INCO pun telah memitigasi masalah teknis yang muncul di awal tahun. "Dengan reliabilitas proses, kami yakin bisa mencapai target produksi," ujar Bernardus kepada Kontan.co.id, Selasa (31/8).
Baca Juga: Ini sususan direksi terbaru Vale Indonesia (INCO) Maklum, Vale berupaya memanfaatkan momentum kenaikan harga nikel. Selain itu, Bernardus menyebutkan pihaknya kian optimistis dapat melanjutkan tren pertumbuhan kinerja di semester kedua ini seiring harga batubara diproyeksikan turun di kuartal ketiga dan keempat. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, produksi nikel dalam matte INCO menurun, baik secara kuartalan maupun secara tahunan. Emiten tambang ini melaporkan volume produksi 15.048 metrik ton (MT) nikel dalam matte pada kuartal kedua tahun 2021. Volume produksi ini menurun 1% dari produksi di kuartal pertama 2021 yang mencapai 15.198 MT.
Realisasi di kuartal kedua 2021 juga 20% lebih rendah dibandingkan volume produksi pada kuartal kedua tahun lalu yang mencapai 18.701 MT. Sementara itu, produksi sepanjang semester pertama 2021 tercatat sebesar 30.246 MT, lebih rendah 17% dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 36.315 MT nikel dalam matte. Ini artinya, realisasi produksi INCO sepanjang enam bulan pertama 2021 hanya mencerminkan 47,3% dari target produksi nikel INCO tahun ini yang sebesar 64.000 MT.
Baca Juga: Saham NIkel dan Otomotif Tersengat Lagi Euforia Mobil Listrik Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati