JAKARTA. Potensi komoditas tambang yang masih menjanjikan membuat petambang kelas global ingin bersemayam lebih lama di Indonesia. Tak terkecuali PT Vale Indonesia Tbk. Emiten dengan kode saham INCO ini tengah membahas secara intensif dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait perubahan isi kontrak karya (KK). Salah satu klausul yang masih dalam pembicaraan serius yaitu ketetapan waktu efektif untuk pemberlakuan tarif royalti baru. Nico Kanter, Presiden Direktur Vale Indonesia menuturkan isi nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) amandemen KK memang telah menetapkan besaran kenaikan tarif royalti nikelmatte menjadi 2% dari harga jual. Tapi, "Waktu perberlakuan masih dalam pembahasaan dan akan dituangkan dalam isi amandemen KK," kata dia, Rabu (27/8). Seperti diketahui, pemerintah dan Vale Indonesia telah meneken MoU amandemen kontrak yang berisikan enam klausul yang akan diubah dalam KK. Misalnya, terkait poin tarif royalti yang akan terkerek menjadi 2% dari sebelumnya 0,9% dari harga jual.
Vale sepakat tarif royalti 2%-3%
JAKARTA. Potensi komoditas tambang yang masih menjanjikan membuat petambang kelas global ingin bersemayam lebih lama di Indonesia. Tak terkecuali PT Vale Indonesia Tbk. Emiten dengan kode saham INCO ini tengah membahas secara intensif dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait perubahan isi kontrak karya (KK). Salah satu klausul yang masih dalam pembicaraan serius yaitu ketetapan waktu efektif untuk pemberlakuan tarif royalti baru. Nico Kanter, Presiden Direktur Vale Indonesia menuturkan isi nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) amandemen KK memang telah menetapkan besaran kenaikan tarif royalti nikelmatte menjadi 2% dari harga jual. Tapi, "Waktu perberlakuan masih dalam pembahasaan dan akan dituangkan dalam isi amandemen KK," kata dia, Rabu (27/8). Seperti diketahui, pemerintah dan Vale Indonesia telah meneken MoU amandemen kontrak yang berisikan enam klausul yang akan diubah dalam KK. Misalnya, terkait poin tarif royalti yang akan terkerek menjadi 2% dari sebelumnya 0,9% dari harga jual.