LUWU TIMUR. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menginvestasikan dana senilai US$ 10 juta untuk uji coba penggunaan batubara sebagai bahan bakar untuk mesin tanur pengering. Uji coba tersebut merupakan upaya lanjutan perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya produksi di pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikelmatte Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Mappaselle, Kepala Unit Pabrik Pengolahan dan Pemurnian PT Vale Indonesia Tbk mengatakan, pada tahun lalu pihaknya telah berhasil mengonversi penggunaan bahan bakar batubara dari sebelumnya minyak pada mesin tanur dryer. "Untuk konversi bahan di tanur reduksi, tahun ini mulai uji coba dengan investasi US$ 10 juta," kata dia ketika menerima kunjungan media di lokasi smelter, Rabu (27/5) Asal tahu saja, proses produksi nikelmatte dari bahan baku bijih nikel melalui beberapa tahapan. Yakni, mulai dari tahapan pengeringan bijih di tanur dryer, proses di tanur reduksi, hingga pembakaran unit electric furnice.
Vale siapkan US$ 10 juta di konversi batubara
LUWU TIMUR. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menginvestasikan dana senilai US$ 10 juta untuk uji coba penggunaan batubara sebagai bahan bakar untuk mesin tanur pengering. Uji coba tersebut merupakan upaya lanjutan perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya produksi di pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikelmatte Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Mappaselle, Kepala Unit Pabrik Pengolahan dan Pemurnian PT Vale Indonesia Tbk mengatakan, pada tahun lalu pihaknya telah berhasil mengonversi penggunaan bahan bakar batubara dari sebelumnya minyak pada mesin tanur dryer. "Untuk konversi bahan di tanur reduksi, tahun ini mulai uji coba dengan investasi US$ 10 juta," kata dia ketika menerima kunjungan media di lokasi smelter, Rabu (27/5) Asal tahu saja, proses produksi nikelmatte dari bahan baku bijih nikel melalui beberapa tahapan. Yakni, mulai dari tahapan pengeringan bijih di tanur dryer, proses di tanur reduksi, hingga pembakaran unit electric furnice.