Valuasi harga saham Freeport dihitung dari nilai cadangan hingga tahun 2041



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi harga divestasi 51% saham Freeport Indonesia (PTFI) senilai US$ 3,85 miliar dihitung berdasarkan nilai cadangan mineral mentah atau ore konsentrat tembaga yang sudah diketahui dan digali serta berproduksi sampai tahun 2041.

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hitungan valuasi harga 51% saham Freeport menggunakan skema best market practice. Dimana nilai cadangan sampai tahun 2041 disertakan menjadi hitungan.

"Yang kita hitung adalah cash flow dari ore yang bisa digali dan produksi, itu memang cadangan. Tapi, yang belum produksi kan tidak dihitung," terangnya saat paparan bersama Pemimpin Redaksi Media, di Kantor Energy Building, Selasa (17/7).


Cadangan blok yang dihitung dalam valuasi diantaranya, Grasberg DC, DOZ DC, Deep DMLZ, Big Gossan dan Grasberg Open Pit. Sementara untuk Blok Kucing Liar tidak masuk dalam hitungan, lantaran sejauh ini belum berproduksi. 

Namun, Budi bilang, bahwa cadangan Blok Kucing Liar sangat besar. "Kalau tidak salah dengan Kucing Liar (hitungan valuasinya) mencapai US$ 150 miliar," jelasnya.

Asal tahu saja, nilai valuasi 51% saham Freeport Indonesia sebesar US$ 3,85 miliar itu rinciannya, participating interest 40% Rio Tinto US$ 3,5 miliar dan saham 9,36% milik Indocopper Investama senilai US$ 350 juta.

"Kita pinjam pendanaan dari bank asing dan lokal. Ada 11 bank," tandas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi