KONTAN.CO.ID - Mengutip data Bloomberg Jumat (8/9), konsensus analis masih merekomendasikan buy untuk 11 dari 20 saham teratas yang masuk dalam kategori LQ45. Sembilan saham lainnya direkomendasikan hold atau sell. Meski valuasi cenderung tinggi, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai ada beberapa saham yang masih menarik untuk dibeli. Adapun saham tersebut menurut Hans kebanyakan berada pada sektor konstruksi, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP) dan Waskita Karya Tbk (WSKT). “Konstruksi masih murah masih punya absorb potensi yang lumayan,” tutur Hans. Pada perdagangan Jumat (8/9), harga saham WIKA mencapai 1.950, masih jauh dari target harga 2.900. Sementara itu, saham PTPP di perdagangan hari yang sama mencatat harga 2.570, juga masih cukup jauh dari target harga 4.300. Sepakat, analis OSO Sekuritas Riska Afriani juga mencatat saham konstruksi masih menarik untuk dikoleksi lantaran valuasinya masih terbilang murah. “PTPP, ini target jauh banget konsensus 67% potensial upsidenya. Wijaya karya 53% potential upside, ADHI masih 35%,” tambah Riska. Selain itu, menurut Riska pelaku pasar masih menyimpan kekhawatiran terhadap pendanaan dan progres proyek dari emiten-emiten konstruksi. Karena itu, pergerakan saham konstruksi menurutnya cenderung turun dan saat ini masih berada di bawah nilai wajar (fair value). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Valuasi LQ45 tinggi, saham konstruksi masih oke
KONTAN.CO.ID - Mengutip data Bloomberg Jumat (8/9), konsensus analis masih merekomendasikan buy untuk 11 dari 20 saham teratas yang masuk dalam kategori LQ45. Sembilan saham lainnya direkomendasikan hold atau sell. Meski valuasi cenderung tinggi, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai ada beberapa saham yang masih menarik untuk dibeli. Adapun saham tersebut menurut Hans kebanyakan berada pada sektor konstruksi, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP) dan Waskita Karya Tbk (WSKT). “Konstruksi masih murah masih punya absorb potensi yang lumayan,” tutur Hans. Pada perdagangan Jumat (8/9), harga saham WIKA mencapai 1.950, masih jauh dari target harga 2.900. Sementara itu, saham PTPP di perdagangan hari yang sama mencatat harga 2.570, juga masih cukup jauh dari target harga 4.300. Sepakat, analis OSO Sekuritas Riska Afriani juga mencatat saham konstruksi masih menarik untuk dikoleksi lantaran valuasinya masih terbilang murah. “PTPP, ini target jauh banget konsensus 67% potensial upsidenya. Wijaya karya 53% potential upside, ADHI masih 35%,” tambah Riska. Selain itu, menurut Riska pelaku pasar masih menyimpan kekhawatiran terhadap pendanaan dan progres proyek dari emiten-emiten konstruksi. Karena itu, pergerakan saham konstruksi menurutnya cenderung turun dan saat ini masih berada di bawah nilai wajar (fair value). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News