Valuasi menarik, ini rekomendasi saham Kalbe Farma (KLBF)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berpotensi menguat. Emiten farmasi ini menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba 7%-10% tahun ini, naik dari prediksi sebelumnya sebesar 5%-6%.

"Kami percaya bahwa tren pemulihan harga saham KLBF dapat terus berlanjut ke depan, seiring dengan perbaikan aktivitas ekonomi secara bertahap dan pandangan yang lebih optimis dari manajemen," ungkap Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mimi Halimin dalam riset, Senin (4/10).

Mimi menyebut, target pertumbuhan penjualan yang baru menyiratkan potensi target pertumbuhan penjualan sekitar 7,4%-13,4% secara tahunan di paruh kedua tahun ini.

Baca Juga: Saham blue chips diburu, LQ45 melonjak lebih tinggi daripada IHSG pada Senin (4/10)

Beberapa inisiatif strategis KLBF antara lain penguatan produk khusus (onkologi dan produk biologi), peningkatan partisipasi dalam obat generik tidak bermerek, penguatan portofolio produk vitamin, suplemen, dan herbal. Kalbe juga meningkatkan portofolio produk dengan nilai atau produk yang lebih terjangkau serta ekspansi melalui digital platform.

Mimi juga berkeyakinan bahwa masing-masing divisi bisnis KLBF masih memiliki ruang untuk tumbuh di masa depan. Produk onkologi dan biologi KLBF mungkin masih memerlukan waktu untuk mencapai hasil keuangan KLBF secara signifikan. Sementara itu, pengembangan vaksin Covid-19 dengan Genexine masih terus berlangsung.

"Karena informasi lebih rinci masih diperlukan, kami belum memperhitungkan pengembangan vaksin sebagai potensi penjualan tambahan," ujar Mimi.

Baca Juga: Analis NH Korindo rekomendasikan beli saham Kalbe Farma (KLBF), ini alasannya

Permintaan yang lebih tinggi akan vitamin, suplemen, dan produk herbal dinilai akan memberikan dampak positif bagi divisi kesehatan konsumen KLBF. Sementara itu, inisiatif KLBF untuk memperluas portofolio produknya ke segmen nilai dapat mendukung pertumbuhan divisi nutrisi.

"Selain itu, kami berharap bisnis distribusi dan logistik KLBF untuk 2021-2022 masih akan tumbuh lebih cepat dibandingkan divisi KLBF lainnya yang didukung oleh ekspansi platform digital," ujar Mimi.

Untuk saat ini, Mirae Asset masih mempertahankan perkiraan pendapatan dan laba bersih di KLBF. Mimi berharap bisnis obat resep, kesehatan konsumen, nutrisi, dan distribusi KLBF tahun ini dapat tumbuh masing-masing 4%, 6%, 3%, dan 12%.

Baca Juga: Panin Sekuritas rekomendasikan saham Kalbe Farma (KLBF), ini alasannya

Adapun laba bersih untuk periode 2021-2022 KLBF diproyeksikan masing-masing mencapai Rp 2,9 triliun atau tumbuh 5,7% yoy dan Rp 3,1 triliun atau tumbuh 7,9% yoy. "Meskipun perkiraan pertumbuhan laba bersih tahun 2021 kami sedikit lebih konservatif daripada target pertumbuhan manajemen, kami masih percaya valuasi KLBF saat ini masih layak dan menarik," ujar dia.

Mirae Asset mempertahankan rekomendasi beli di KLBF dengan target harga di Rp 1.760 per saham. Senin (4/10), harga saham KLBF turun 1,43% ke Rp 1.380 per saham.

Baca Juga: Kembangkan layanan digital, analis rekomendasikan beli saham Kalbe Farma (KLBF)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati