KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 di Indonesia dan pemberlakuan PPKM menekan pendapatan dan laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), yang turun 7,3% year on year (yoy) dan 15,9% yoy pada semester I 2021. Analis Samuel Sekuritas, Pebe Peresia, menilai kendati begitu, dengan semakin menurunnya jumlah kasus Covid-19 dan pelonggaran pembatasan sosial, maka ia memperkirakan performa UNVR akan membaik pada 2022. "Kami memproyeksikan pertumbuhan pendapatan hingga 6,5% yoy menjadi Rp 42,1 triliun dan laba bersih tumbuh 3,6% yoy menjadi Rp 5,7 trilliun," tulisnya dalam riset, Jumat (1/10).
UNVR Chart by TradingView Di sisi lain, Platform Sahabat Warung (B2B) juga telah menjangkau 80% dari total 400 ribu mitra toko UMKM, serta penjualan online melalui e-commerce (B2C) terus bertumbuh dan ditargetkan dapat mencapai 5% dari pendapatan sepanjang tahun ini. Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham INDF, ICBP, MYOR, dan UNVR Untuk kinerja UNVR semester I-2021, pada kuartal II-2021 pendapatan UNVR terkontraksi 3,8% qoq. Demikian pula halnya dengan laba bersih yang turun 20,7% qoq. Ashalia menjelaskan, penurunan terutama disebabkan oleh melemahnya angka penjualan dari dua sumber utama pendapatan perusahaan. Penjualan segmen HPC, yang menyumbang 67% pendapatan perseroan turun 3,2% qoq menjadi Rp 6,6 triliun. Penjualan segmen FNR, yang menyumbang 33% pendapatan perseroan turun 5% qoq menjadi Rp 3,3 triliun. Editor: Noverius Laoli