KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan dari virus corona dan buruknya kinerja emiten sepanjang kuartal I-2020 turut serta menekan kinerja reksadana saham. Mengutip dari laporan Infovesta Utama, dari segi asset under management (AUM) atau dana kelolaan, reksadana saham mencatat penurunan paling dalam, yakni turun 27,73% secara year to date hingga April lalu. Direktur Utama Bahana TCW Investment Management Edward Lubis tak menampik kondisi serupa juga menimpa Bahana. Edward menyebut, imbas mark-to-market akibat penurunan harga di bursa hampir -30% telah membuat AUM reksadana saham turun. “Akan tetapi, untungnya unit penyertaan (UP) masih relatif stabil. Reksadana saham punya kecenderungan ketika sudah banyak yang drop, justru akan sedikit aksi redemption-nya,” jelas Edward kepada Kontan.co.id, Selasa (19/5).
Valuasi murah, reksadana saham jadi pilihan menarik untuk investasi jangka panjang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan dari virus corona dan buruknya kinerja emiten sepanjang kuartal I-2020 turut serta menekan kinerja reksadana saham. Mengutip dari laporan Infovesta Utama, dari segi asset under management (AUM) atau dana kelolaan, reksadana saham mencatat penurunan paling dalam, yakni turun 27,73% secara year to date hingga April lalu. Direktur Utama Bahana TCW Investment Management Edward Lubis tak menampik kondisi serupa juga menimpa Bahana. Edward menyebut, imbas mark-to-market akibat penurunan harga di bursa hampir -30% telah membuat AUM reksadana saham turun. “Akan tetapi, untungnya unit penyertaan (UP) masih relatif stabil. Reksadana saham punya kecenderungan ketika sudah banyak yang drop, justru akan sedikit aksi redemption-nya,” jelas Edward kepada Kontan.co.id, Selasa (19/5).