KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dipangkasnya kembali suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR) baru-baru ini, dinilai belum cukup kuat untuk menekan biaya dana atau cost of fund PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara signifikan tahun ini. Alhasil, pertumbuhan kinerja BBRI tahun ini masih akan single digit. Berkaca dari kinerja tahun lalu, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR) sebanyak 100 basis poin (bps) tahun lalu belum cukup menekan cost of fund atau biaya dana di bank-bank Tanah Air. "Pemangkasan BI7DRR kelihatannya belum terlalu mengubah cost of fund kalau melihat efeknya tahun lalu. Tapi memang dapat membantu," ungkap Suria kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Valuasi murah, saham BBRI bisa dilirik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dipangkasnya kembali suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR) baru-baru ini, dinilai belum cukup kuat untuk menekan biaya dana atau cost of fund PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara signifikan tahun ini. Alhasil, pertumbuhan kinerja BBRI tahun ini masih akan single digit. Berkaca dari kinerja tahun lalu, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR) sebanyak 100 basis poin (bps) tahun lalu belum cukup menekan cost of fund atau biaya dana di bank-bank Tanah Air. "Pemangkasan BI7DRR kelihatannya belum terlalu mengubah cost of fund kalau melihat efeknya tahun lalu. Tapi memang dapat membantu," ungkap Suria kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).