KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan rilisnya beberapa laporan keuangan emiten anggota LQ45, valuasi saham juga akan ikut bergerak. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan, valuasi terendah saat ini adalah saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dengan price to earning ratio (PER) 2,86 kali dan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan PER 9,86 kali. Sementara valuasi paling mahal saat ini adalah PT PP Tbk (PTPP) dengan PER 161,36 kali dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PER 161,51 kali. Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan saham dengan valuasi terendah di antara anggota LQ45 yaitu BBTN dinilai cukup menarik karena memiliki price to book value (PBV) di bawah rata-rata peers, dan masih lebih dari -1 standard deviasi dari rata-rata PBV. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga dinilai menarik sama seperti BBTN.
Valuasi saham LQ45 tergolong sudah diskon, tetap waspada value trap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan rilisnya beberapa laporan keuangan emiten anggota LQ45, valuasi saham juga akan ikut bergerak. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan, valuasi terendah saat ini adalah saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dengan price to earning ratio (PER) 2,86 kali dan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan PER 9,86 kali. Sementara valuasi paling mahal saat ini adalah PT PP Tbk (PTPP) dengan PER 161,36 kali dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PER 161,51 kali. Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan saham dengan valuasi terendah di antara anggota LQ45 yaitu BBTN dinilai cukup menarik karena memiliki price to book value (PBV) di bawah rata-rata peers, dan masih lebih dari -1 standard deviasi dari rata-rata PBV. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga dinilai menarik sama seperti BBTN.