KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyatakan pertumbuhan perusahaan rintisan alias startup perlu diwaspadai. Jika tak hati-hati melesatnya pertumbuhan startup bisa bikin krisis ekonomi. "Perusahaan-perusahaan ini nilai valuasinya bisa mencapai triliunan, tapi keuangannya merah," katanya di sela Diskusi Indef, Rabu (30/1) di Jakarta. Ia mencontohkan, startup ride sharing atau e-commerce yang nilai valuasinya besar, namun asetnya berasal dari mitra, bukan milik perusahaan.
"Krisis ekonomi berikutnya, bisa terjadi dari bubble startup. Nilainya tinggi, tapi tak punya aset. Apalagi kemudian jika masuk pasar modal, dibeli sahamnya mahal oleh publik, kemudian jatuh," paparnya.