JAKARTA. Valuta di kawasan Asia Pasifik, Selasa (23/8), ramai-ramai menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Spekulasi bahwa otoritas moneter AS, The Federal Reserve, menggulirkan quantitative easing tahap ketiga, meniupkan angin segar bagi valuta Asia. Mata uang Korea Selatan, yakni won, memimpin penguatan. Pada penutupan perdagangan kemarin pukul 14.00 WIB, won menguat 0,6% menjadi 1.077,90 per dollar AS. Otot dollar Singapura juga menguat 0,49% menuju 1,20 terhadap dollar AS. Peso Filipina juga ikut melambung. Pairing USD/PHP melemah hingga 0,32% menjadi 42,31. Jika program stimulus tahap ketiga terlaksana, tentu pasar akan kebanjiran dollar AS. Prospek mata uang melawan dollar AS pun menjadi meningkat. "Quantitative easing tahap ketiga sudah menguasai pemikiran investor" jelas Sacha Tihanyi, Senior Currency Strategist Scotia Capital, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Valuta Asia terangkat spekulasi
JAKARTA. Valuta di kawasan Asia Pasifik, Selasa (23/8), ramai-ramai menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Spekulasi bahwa otoritas moneter AS, The Federal Reserve, menggulirkan quantitative easing tahap ketiga, meniupkan angin segar bagi valuta Asia. Mata uang Korea Selatan, yakni won, memimpin penguatan. Pada penutupan perdagangan kemarin pukul 14.00 WIB, won menguat 0,6% menjadi 1.077,90 per dollar AS. Otot dollar Singapura juga menguat 0,49% menuju 1,20 terhadap dollar AS. Peso Filipina juga ikut melambung. Pairing USD/PHP melemah hingga 0,32% menjadi 42,31. Jika program stimulus tahap ketiga terlaksana, tentu pasar akan kebanjiran dollar AS. Prospek mata uang melawan dollar AS pun menjadi meningkat. "Quantitative easing tahap ketiga sudah menguasai pemikiran investor" jelas Sacha Tihanyi, Senior Currency Strategist Scotia Capital, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.