LONDON. Perusahaan penyedia sistem pembayaran asal Amerika Serikat (AS), Vantiv mengumumkan merger dengan Worldpay yang merupakan pesaingnya asal Inggris. Merger senilai £ 7,7 miliar atau setara US$ 10 miliar dapat membantu kedua perusahaan memperoleh tambahan pasar yang lebih luas. Financial Times melaporkan, Vantiv berhasil mendapatkan Worldpay, setelah sebelumnya harus bersaing dengan JPMorgan Chase. JPMorgan memilih mundur dan tidak lagi memberikan penawaran, usai pengumuman kesepakatan antara Worldpay dan Vantiv. Bank asal AS tersebut juga dikritik karena posisinya sebagai broker perusahaan untuk Worldpay namun tertarik untuk membelinya. Pada era cashless ini, perusahaan penyedia sistem pembayaran sedang menjadi incaran perusahaan kartu kredit dan bank. Mereka ingin beralih dari pembayaran tunai menjadi pembayaran lewat smartphone. Merger diperkirakan akan terus ramai, baru-baru ini Nets A/S asal Denmark juga mengklaim telah didekati oleh pembeli.
Vantiv merger dengan Worldpay
LONDON. Perusahaan penyedia sistem pembayaran asal Amerika Serikat (AS), Vantiv mengumumkan merger dengan Worldpay yang merupakan pesaingnya asal Inggris. Merger senilai £ 7,7 miliar atau setara US$ 10 miliar dapat membantu kedua perusahaan memperoleh tambahan pasar yang lebih luas. Financial Times melaporkan, Vantiv berhasil mendapatkan Worldpay, setelah sebelumnya harus bersaing dengan JPMorgan Chase. JPMorgan memilih mundur dan tidak lagi memberikan penawaran, usai pengumuman kesepakatan antara Worldpay dan Vantiv. Bank asal AS tersebut juga dikritik karena posisinya sebagai broker perusahaan untuk Worldpay namun tertarik untuk membelinya. Pada era cashless ini, perusahaan penyedia sistem pembayaran sedang menjadi incaran perusahaan kartu kredit dan bank. Mereka ingin beralih dari pembayaran tunai menjadi pembayaran lewat smartphone. Merger diperkirakan akan terus ramai, baru-baru ini Nets A/S asal Denmark juga mengklaim telah didekati oleh pembeli.