Varian baru virus corona di Inggris terkait dengan kasus di Afrika Selatan



KONTAN.CO.ID - LONDON. Varian baru virus corona yang berpotensi lebih menular telah ditemukan di Inggris. Rupanya, varian baru virus corona di Inggris tersebut ditemukan dalam kasus-kasus yang terkait dengan Afrika Selatan, kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, Rabu (23/12).

Seperti dilaporkan Reuters, Departemen Kesehatan Afrika Selatan pekan lalu menyatakan, mutasi genetik baru dari virus corona telah ditemukan dan mungkin itu beradil atas lonjakan infeksi baru-baru ini di sana.

"Berkat kemampuan genom yang mengesankan dari Afrika Selatan, kami telah mendeteksi dua kasus dari varian baru virus corona di sini di Inggris," kata Hancock dalam jumpa pers.


Kedua kasus yang ditemukan adalah kontak dari kasus yang telah melakukan perjalanan dari Afrika Selatan selama beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: Singapura laporkan kasus pertama varian virus corona Inggris, 11 lainnya dikarantina

Inggris sudah mencoba untuk mengekang penyebaran strain virus corona yang kabarnya 70% lebih mudah ditularkan, dan penelitian lebih lanjut sedang dilakukan pada varian baru.

"Varian baru ini sangat memprihatinkan, karena masih lebih dapat ditularkan, dan tampaknya telah bermutasi lebih jauh daripada varian baru yang ditemukan di Inggris," kata Hancock.

Ia menambahkan, kontak dekat dari mereka yang memiliki varian baru virus corona dan semua yang telah berada di Afrika Selatan dalam dua minggu terakhir, atau berhubungan dekat dengan seseorang yang pernah, harus dikarantina.

"Pembatasan langsung juga diberlakukan pada perjalanan dari Afrika Selatan," tambahnya.

Negara-negara di seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir telah menutup perbatasan mereka ke Inggris dan Afrika Selatan setelah identifikasi varian baru virus corona yang menyebar cepat.

“Jadi varian baru di Inggris, yang telah kami identifikasi, sangat berbeda dengan varian di Afrika Selatan, mutasinya berbeda,” kata Susan Hopkins dari Public Health England.

Keduanya terlihat lebih dapat ditularkan. "Kami memiliki lebih banyak bukti tentang transmisi untuk varian Inggris karena kami telah mempelajarinya dengan sangat detail dengan mitra akademis. Kami masih mempelajari tentang varian Afrika Selatan," ujarnya.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa penyebaran varian terkait Afrika Selatan akan dikendalikan dan vaksin corona yang telah dikembangkan harus efektif.

Selanjutnya: Korea Selatan akan impor vaksin virus corona dari Pfizer Inc dan Johnson & Johnson's

Editor: Khomarul Hidayat