KONTAN.CO.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeteksi enam varian baru virus corona yang masuk kategori variant of interest (VoI), selain tiga varian sebelumnya yang lebih menular. Varian baru punya gejala khusus? Menurut WHO, semua virus, termasuk virus corona baru atau SARS-CoV-2, berubah seiring waktu yang mengakibatkan kemunculan varian anyar. Sebagian besar tidak berdampak langsung ke kesehatan masyarakat. Di Indonesia setidaknya terdeteksi tiga varian varian virus corona, yakni varian Inggris B117 yang lebih menular, varian dengan mutasi E484K atau Eek, dan varian B1525.
Dr Gyan Bharti, ahli paru Rumahsakit Columbia Asia, Ghaziabad, India, mengatakan, menurut Satuan Tugas Nasional untuk Covid-19, ada lebih dari 24.000 mutasi pada 7.000 varian virus SARS-CoV2. "Semua mutasi atau varian mungkin tidak bisa menular atau menyebabkan infeksi, dan masih belum ada kejelasan strain mana yang menyebabkan gejala apa," katanya kepada
Timesnownews.com. "Namun, dengan strain yang lebih baru, kami cenderung melihat gejala yang lebih baru," ujar dia.
Baca Juga: WHO deteksi 6 varian baru virus corona, selain 3 jenis yang sangat menular Dr Gyan Bharti mengatakan, mayoritas pasien yang terjangkit varian baru virus corona memiliki gejala:
- demam
- nyeri pada otot
- batuk kering dan terus menerus
- kehilangan bau dan rasa
Tetapi, dia bilang, beberapa mungkin memiliki gejala tambahan, seperti:
- konjungtivitis
- sakit tenggorokan
- sakit kepala
- ruam
- sakit perut
- perubahan warna pada jari tangan dan kaki
“Memiliki gejala ini pada anak-anak bisa mengindikasikan kemungkinan sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C), hasil Covid-19 yang berpotensi fatal,” sebut Dr Gyan Bharti.
Baca Juga: Varian virus corona B1525 sudah masuk ke Indonesia, terbawa dari Malaysia Editor: S.S. Kurniawan