Varian Delta menyebar, kasus Covid-19 di Korea Selatan kembali melonjak



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus harian Covid-19 di Korea Selatan pada Kamis (1/7) kembali naik ke angka 800, jadi yang tertinggi dalam hampir enam bulan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah kemunculan varian Delta.

Dilansir dari Reuters, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 826 kasus, naik dari 762 infeksi sehari sebelumnya dan tertinggi sejak 7 Januari lalu saat Korea Selatan menghadapi gelombang ketiga Covid-19.

Menurut data KDCA, hampir 81% dari 765 kasus yang ditularkan secara lokal berasal dari ibu kota Seoul dan wilayah sekitarnya.


"Lebih dari 80% kasus baru datang dari wilayah Metropolitan Seoul selama tiga hari berturut-turut di belakang infeksi klaster dari restoran dan lembaga pendidikan swasta," kata Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan Jeon Hae-cheol.

Pemerintah sebelumnya mengatakan, akan melonggarkan langkah-langkah jarak sosial mulai bulan ini karena kasus baru setiap hari berkisar 500 dan upaya vaksinasi dipercepat.

Baca Juga: Waspada! WHO memperingatkan, Delta jadi varian dominan selama beberapa bulan ke depan

Sayangnya, beberapa hari menjelang rencana pelonggaran, jumlah kasus Covid-19 justru melonjak. Setidaknya, 242 kasus baru yang tercatat akibat varian Delta.

"Kami sangat khawatir virus akan menyebar lebih jauh karena ada tanda-tanda yang jelas dari peningkatan aktivitas di luar di antara orang-orang, dan peningkatan jumlah kasus varian Delta yang sangat menular," ungkap Jeon.

Sampai saat ini, pemerintah masih mendesak orang-orang untuk tetap memakai masker di dalam ruangan dan menahan diri dari acara-acara yang tidak perlu, meskipun program vaksinasi berjalan sangat baik.

Varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India telah menyebabkan lonjakan kasus di seluruh dunia, menjadi varian paling umum kedua di AS dan mendorong Inggris untuk menunda pelonggaran aturan selama satu bulan.

Selanjutnya: WHO: Turnamen Euro 2020 turut andil menyebarkan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News