KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus Covid-19 terus melakukan mutasi menjadi sejumlah varian baru. Kini, virus Covid-19 tersebut telah bermutasi menjadi varian delta plus. Menurut spesialis penyakit menular Kristin Englund varian Delta Plus atau varian AY.4.2 bisa memicu resistensi vaksin yang tersedia saat ini. Varian AY.4.2 memiliki tiga mutasi, di mana dua di antaranya berada pada protein lonjakan. Virus corona menggunakan protein lonjakan di permukaan luarnya untuk menginfeksi sel dengan menempel pada protein yang disebut reseptor ACE2 yang ditemukan di permukaan paru-paru dan sel lain.
Varian Delta plus lebih menular, begini cara mencegahnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus Covid-19 terus melakukan mutasi menjadi sejumlah varian baru. Kini, virus Covid-19 tersebut telah bermutasi menjadi varian delta plus. Menurut spesialis penyakit menular Kristin Englund varian Delta Plus atau varian AY.4.2 bisa memicu resistensi vaksin yang tersedia saat ini. Varian AY.4.2 memiliki tiga mutasi, di mana dua di antaranya berada pada protein lonjakan. Virus corona menggunakan protein lonjakan di permukaan luarnya untuk menginfeksi sel dengan menempel pada protein yang disebut reseptor ACE2 yang ditemukan di permukaan paru-paru dan sel lain.