KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia saat ini masih di bawah cengkraman Covid-19. Apalagi, muncul varian baru B.1.1.529 Omicron yang berpotensi menjadi masalah besar saat ini. Karenanya, momen libur natal dan tahun baru (nataru) harus benar-benar dibatasi. Hal ini disampaikan oleh Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman kepada
Kompas.com, Minggu (28/11/2021). Dicky mengingatkan bahwa varian B.1.1.529 Omicron ini bukan sekedar baru, tapi juga ini berpotensi menjadi masalah besar bukan hanya Indonesia dan Afrika, tetapi dunia.
Sebab, meskipun gejala yang diakibat oleh infeksi varian baru ini disebut cukup ringan, kecepatan penularan mencapai lebih dari 500% atau 5 kali lipat dibandingkan dengan virus corona SARS-CoV-2 aslinya yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.
Baca Juga: Penyebaran semakin meluas, ini gejala varian Omicron Dengan potensi penularan yang mencapai 500% tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori variant of interest (VoI). Untuk diketahui, variant of interest adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigeneistas, dan virulensi virus. Sedangkan, variant of concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI. Dicky mengatakan, varian B.1.1.529 Omicron ini masuk dalam kategori VoC karena penularannya mencapai 400% dibandingkan dengan variant of concern lainnya, yaitu varian delta.
Baca Juga: 8 Hal yang perlu Anda ketahui tentang varian Omicron, menurut WHO "Kalau diibaratkan varian delta (yang sempat merebak beberapa waktu lalu) yang 100 persen kecepatannya lebih cepat menular daripada virus liar di Wuhan, ini kemungkinannya (varian baru) Omicron kecepatan penularannya bisa sampai 500% atau 5 kalinya," jelas Dicky. Selain itu, varian baru yang teridentifikasi pada 10 kasus di tiga negara ini, yakni Afrika Selatan, Inggris, dan Skotlandia, juga memiliki kemampuan menghindari kekebalan tubuh untuk melawan Covid-19. Ahli biologi molekuler Ahmad Utomo menyebutkan, sebenarnya jumlah mutasi yang ditemukan di gen tanduk (spike) protein varian Omicron ada 32, sementara di gen yang sama varian delta ada 8.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie