KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju perekonomian Indonesia bisa saja terganjal lagi Covid-19. Setelah berhasil mengendalikan varian delta, pemerintah kini berjuang menghadapi varian omicron. Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut tingkat fatalitas varian omicron relatif lebih rendah dibandingkan varian delta. Tetapi tetap saja ini bisa menjadi ancaman bagi sektor kesehatan dan perekonomian. Danareksa Research Institute (DRI) mengatakan, varian omicron ini kemudian berpotensi menghambat pemulihan ekonomi di tahun 2022, terutama pemulihan konsumsi masyarakat.
Hal ini terjadi, bila penyebaran makin tinggi dan pemerintah akan menarik rem darurat berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 lagi untuk mengurangi mobilitas masyarakat. “Jika PPKM Level 4 kembali diberlakukan, terjadi potensi pengurangan konsumsi masyarakat sebesar 0,93% dan investasi sebesar 0,24% dari baseline perkiraan kami,” ujar Kepala Ekonom DRI Rima Prama Artha dalam laporannya, seperti dikutip Senin (17/1). Baca Juga: Meskipun Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Tak Lakukan Pengetatan Perkiraan lembaga tersebut, pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa mencapai 5,22% yoy pada tahun ini. Namun, dengan adanya PPKM level 4, berarti pertumbuhan komponen ini bisa tergerus ke 4,29% yoy. Sedangkan pertumbuhan investasi digadang bisa mencapai 4,37% yoy. Dengan potensi penurunan akibat PPKM level 4, pertumbuhan komponen investasi bisa hanya mentok di 4,13% yoy. Dengan kondisi tersebut, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang awalnya digadang bisa tumbuh 5,11% yoy, dengan adanya PPKM level 4 bisa menyusut 0,54% menjadi 4,57% yoy.