Varian Omicron COVID-19 Memicu Rawat Inap Bagi Anak-Anak di AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Varian Omicron yang melonjak di Amerika Serikat memicu rawat inap COVID-19 utamanya anak-anak. Hal ini meningkatkan kekhawatiran baru tentang bagaimana orang Amerika yang tidak divaksinasi di bawah usia 18 tahun akan mengalami lonjakan baru.

Dokter mengatakan gejala COVID-19 yang lebih parah yang mereka lihat pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit bulan ini termasuk kesulitan bernapas, demam tinggi, dan dehidrasi.

“Mereka membutuhkan bantuan untuk bernafas, mereka membutuhkan bantuan untuk mendapatkan oksigen, mereka membutuhkan hidrasi ekstra. Mereka cukup sakit untuk berakhir di rumah sakit, dan itu menakutkan bagi dokter, dan itu menakutkan bagi orang tua,” kata Rebecca Madan, spesialis penyakit menular pediatrik di sistem rumah sakit Langone Health Universitas New York.


Jumlah kasus harian baru COVID-19 di seluruh dunia telah melampaui satu juta untuk pertama kalinya sejak infeksi pertama kali dicatat dua tahun lalu, dan infeksi baru di AS telah melonjak ke level tertinggi sejak pandemi dimulai.

Baca Juga: Pakar Kesehatan AS: Badai Covid-19 Menyebar Luas dan Cepat Bulan Depan

Rata-rata tujuh hari rawat inap harian untuk anak-anak antara 21 Desember dan 27 Desember naik lebih dari 58 persen, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Lonjakan kasus terjadi ketika sekolah ditutup untuk liburan musim dingin.

Dokter mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan apakah Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah pada anak-anak, tetapi tingkat penularannya yang sangat tinggi merupakan salah satu faktor kunci yang mendorong rawat inap.

“Ini akan menginfeksi lebih banyak orang dan menginfeksi lebih banyak orang. Kami telah melihat angka meningkat, kami telah melihat rawat inap pada anak-anak meningkat," kata Dr Jennifer Nayak, ahli penyakit menular dan dokter anak di University of Rochester Medical Center.

“Yang kami lihat adalah anak balita masih belum divaksinasi sehingga masih banyak anak-anak yang naif, sehingga mereka tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini sebelumnya,” kata Nayak.

Sampai saat ini, belum ada vaksin resmi di AS untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun. Di New York City, data menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia 5 tahun sekarang merupakan hampir setengah dari total kasus baru di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .