Venezuela kekurangan pasokan implan payudara



ATLANTA. Selain bahan makanan pokok dan kertas toilet, rupanya Venezuela juga kekurangan pasokan implan payudara. Implan payudara dan perlengkapan medis lainnya adalah item paling baru dalam daftar panjang produk yang langka di Venezuela.

Minimnya pasokan implan payudara ini, membuat perempuan Venezuela sulit untuk melakukan pembedahan payudara mereka. Seperti diketahui bahwa pemerintah Venezuela membatasi akses mata uang dolar dan mata uang asing lainnya yang dibutuhkan untuk mengimpor produk dari luar. Kontrol mata uang pemerintah yang semakin ketat ini, membuat ahli bedah kesulitan untuk membeli produk implan dari Amerika Serikat (AS).

Asal tahu saja, produk implan payudara dari AS lebih disukai dibanding dengan implan asal China yang meskipun dari sisi harga lebih murah. "Jelas, situasi ini mencerminkan biaya yang lebih tinggi. Jika biaya ini naik, yang terjadi kemudian adalah bahwa operasi ini hanya tersedia bagi mereka dengan pendapatan yang lebih tinggi," kata Dr Ernesto Mendoza, ahli bedah yang mengkhususkan diri dalam operasi plastik dan rekonstruksi bedah di Caracas, ibukota Venezuela. Seperti dikutip dari Money CNN, maraknya operasi payudara di Venezuela dikarenakan perempuan di negeri ini sangat memperhatikan kecantikan mereka.


Menurut data International Society of Aesthetic Plastic Surgeons, tahun lalu ada hampir 85.000 prosedur payudara di Venezuela.

Ingrid de Borjas yang menjalankan Senos Ayuda, sebuah organisasi yang memfasilitasi bedah rekonstruksi untuk wanita mengatakan bahwa kekurangan implan payudara ini bukan hanya untuk wanita yang ingin meningkatkan kecantikan mereka, tetapi juga karena alasan kesehatan.

"Kekurangan tersebut mempengaruhi segalanya. Perempuan yang berharap untuk mendapatkan implan payudara agar impian mereka terpenuhi. Perawatan kemoterapi juga sangat mahal, serta radiasi. Prostheses harganya hampir US$ 5.000, dan itupun jika Anda dapat menemukannya," kata Borjas.

Editor: Hendra Gunawan