JAKARTA. Pengetatan likuiditas di pasar mengganggu rencana PT Verena Multi Finance Tbk untuk menerbitkan obligasi. Verena batal menyerap Rp 412 miliar sisa jatah rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I yang jatuh tempo pada 30 November 2014. Likuiditas ketat yang kemudian mengerek bunga obligasi menjadi pemicunya. “Tidak tercapainya dana yang dihimpun tersebut disebabkan oleh kondisi likuiditas yang ketat, sehingga mengakibatkan tingginya suku bunga,” ujar Hadi Budiman, Direktur Utama Verena Multi Finance, kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/10). Informasi saja, Verena telah mendapatkan izin untuk merilis obligasi senilai Rp 1 triliun. Hingga saat ini, emiten berkode VRNA ini hanya menyerap Rp 588 miliar. Yakni, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 Rp 300 miliar, tahap II Rp 153 miliar, dan tahap III senilai Rp 135 miliar.
Verena batal terbitkan obligasi Rp 412 miliar
JAKARTA. Pengetatan likuiditas di pasar mengganggu rencana PT Verena Multi Finance Tbk untuk menerbitkan obligasi. Verena batal menyerap Rp 412 miliar sisa jatah rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I yang jatuh tempo pada 30 November 2014. Likuiditas ketat yang kemudian mengerek bunga obligasi menjadi pemicunya. “Tidak tercapainya dana yang dihimpun tersebut disebabkan oleh kondisi likuiditas yang ketat, sehingga mengakibatkan tingginya suku bunga,” ujar Hadi Budiman, Direktur Utama Verena Multi Finance, kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/10). Informasi saja, Verena telah mendapatkan izin untuk merilis obligasi senilai Rp 1 triliun. Hingga saat ini, emiten berkode VRNA ini hanya menyerap Rp 588 miliar. Yakni, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 Rp 300 miliar, tahap II Rp 153 miliar, dan tahap III senilai Rp 135 miliar.